WahanaNews.co | Para ilmuwan sepakat bahwa buah semangka manis berdaging merah (Citrullus lanatus) berasal dari Afrika.
Salah satu yang memperkuat terori itu adalah studi terhadap lukisan makam Mesir, yang memperlihatkan semangka sebagai makanan penutup lebih dari 4000 tahun yang lalu.
Baca Juga:
Dinas TPHP Bengkulu Tetapkan Harga Jual TBS Sawit Oktober 2024 Rp2.550 per Kg
Meski begitu di mana dan kapan semangka persisnya pertama kali didomestikasi, masih menjadi perdebatan.
Kini dalam sebuah studi, peneliti kembali memberikan wawasan baru mengenai semangka.
Studi tersebut menganalisis biji semangka berusia 6000 tahun yang ditemukan di Uan Muhuggiag, tempat perlindungan batu yang sekarang merupakan Gurun Sahara.
Baca Juga:
Aman Dikonsumsi Rutin, Ini Alasan Semangka Baik untuk Penderita Asam Urat
Menariknya, studi tersebut mengungkapkan bahwa biji semangka yang mereka analisis ternyata bukan berasal dari semangka yang manis.
"Biji semangka yang ditemukan itu tak teridentifikasi sebagai biji buah semangka yang manis, tetapi justru sebagai salah satu yang pahit," kata Suanne Renner, peneliti dari Univeristy of Munich.
Lalu jika semangka itu tak manis, bagaimana orang-orang Libya Neolitik memanfaatkan semangka?