WahanaNews.co | Festival Cioko merupakan sebuah
tradisi yang dilakukan orang Tionghoa setiap tanggal 15 bulan 7 pada
penanggalan Tionghoa.
Tradisi
ini juga disebut sebagai Festival Hantu Kelaparan.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Dikutip
dari Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekertiyang disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Cioko berarti
ritual sembahyang dalam agama Khonghucu bagi para arwah, baik arwah para
sahabat maupun semua arwah secara umum.
Cioko
biasanya diadakan di lapangan atau klenteng.
Ritual
ini juga disebut sebagai Jing He Ping
dalam agama Khonghucu.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Dilansir
dari Budaya Masyarakat Cina di Desa
Gedong Kabupaten Bangkakarya Dwi Setiati, Bulan ke-7 dalam
penanggalan China dianggap sebagai bulan hantu.
Pada
bulan tersebut, masyarakat Tionghoa percaya bahwa pintu alam baka terbuka dan
para hantu dapat berkelana dengan bebas di dunia manusia selama satu bulan
penuh.
Pada
bulan ke-7 ini, masyarakat Tionghoa merasa harus lebih hati-hati dan selektif
dalam melakukan aktivitas.