WahanaNews.co |
Nama Kemal Arsjad, Komisaris Independen perusahaan BUMN, PT Asuransi Kredit
Indonesia (Askrindo), mendadak menjadi sorotan publik.
Hal itu bermula dari cuitan
kasar Kemal yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Baca Juga:
Mahasiswa Penggugat Presidential Threshold dapat Pujian dari Anies Baswedan
Dalam cuitannya pada Sabtu
(26/7/2021), Kemal menuliskan pernyataan pedas terkait statement Anies Baswedan soal penanganan Corona di Jakarta.
Cuitan itu ia unggah untuk
mengomentari konten berita dari salah satu media nasional.
"Halah.... Kalau ketemu gw ludahin mukanya," tulis Kemal.
Baca Juga:
Kuliah Kebangsaan Anies Baswedan "Lentera Demokrasi Jalan Menuju Keadilan Sosial"
Cuitan itu kemudian di-screenshot, lalu disebarkan oleh sejumlah
netizen.
Kemal pun tak bisa lari dari
kritikan warganet.
Bahkan, pengguna Twitter melaporkan unggahan itu kepada
Menteri BUMN, Erick Thohir.
Tak hanya sampai di situ, sejumlah
netizen juga mencari-cari jejak digital Kemal.
Tangkapan layar cuitan lawas
Kemal yang "nyinyir" kepada Anies pun tersebar.
Di antaranya adalah komentar
Kemal terkait anggaran "lem aibon".
Dalam unggahan yang
disebarkan warganet, Kemal sempat menuliskan kata-kata seperti "bodoh" dan "sampah"
yang ditujukan kepada Anies.
Kemal Minta Maaf
Setelah cuitannya viral dan
menimbulkan pro dan kontra, Kemal pun akhirnya minta maaf.
Permohonan maaf itu ia unggah
melalui akun pribadinya.
Ia pun menjelaskan mengapa ia
bisa mencuitkan kata-kata tersebut menanggapi pemberitaan soal Anies dalam
menangani pandemi Corona.
Berikut adalah pernyataan
maaf Kemal:
Teman-teman yang baik, gelombang kedua covid membuat
banyak yang terjangkit, termasuk banyak kerabat saya.
Hingga saat ini mereka belum mendapatkan perawatan
memadai dikarenakan BOR (Bed Occupancy Ratio) atau tingkat ketersediaan di RS
sudah sangat minim di Jakarta.
Beberapa sudah mencoba RS Swasta, namun statusnya
masih waiting list. Bahkan di salah satu RS Swasta di area Lebak Bulus, Jakarta
Selatan sudah mencapai waiting list nomer ke 80.
Saya sangat sedih dan saya yakin teman-teman pasti
sangat prihatin dengan kondisi ini.
Saat saya tengah sangat sedih dan prihatin, saya
membaca pemberitaan yang menyebut DKI masih bisa menampung pasien COVID.
Terus terang saya sangat kaget membaca berita tersebut
karena saya sudah mengecek ke beberapa rumah sakit dan saya juga sudah meminta
bantuan beberapa teman untuk bantu mengecek.
Semua hasilnya nihil. Tidak ada tempat tidur tersisa
untuk pasien covid.
Akibatnya emosi saya terpancing, mengingat banyak
kerabat dekat yang belum bisa mendapatkan penanganan dengan status CT yang
kurang baik.
Saya sadar seharusnya saya dapat menahan diri.
Dan untuk itu saya minta maaf sebesar-besarnya jika
ada teman yang merasa tersinggung dengan cuitan tersebut
Sebagai seorang anak dan sebagai orang tua saya
sungguh dapat merasakan betapa gundah dan khawatirnya keluarga saat ada salah
satu anggota keluarga terkena covid.
Saya yakin teman-teman yan biak juga merasakan hal
itu. Saya berharap dan berdoa pak anies mampu menjaga kinerja memberi rasa aman
bagi warga Jakarta.
Sekali lagi minta saya maaf atas cuitan saya.
Semoga kita semua sehat dan terhindar dari covid.
Terima kasih
Kemal Arsjad.
[dhn]