Hal
ini terkait dengan risiko penyakit yang disebabkan daging anjing dan kekejaman
terhadap hewan.
"Truk
demi truk anjing yang sakit dan sekarat telah datang ke Yulin selama beberapa
minggu terakhir. Pihak berwenang setempat tidak melakukan apa pun untuk
menghentikannya," katanya, seperti dilansir Mirror.
Baca Juga:
Beijing Pamer Kekuatan, Fujian Jadi Simbol Kebangkitan Armada Laut China
Kini,
sebuah petisi terkait festival tahunan dan perdagangan daging anjing yang
diinisiasi oleh kelompok-kelompok hak asasi hewan negara itu telah dikirim ke
menteri kesehatan masyarakat, menteri pertanian China serta sekretaris partai
Guangxi dan Wali Kota Yulin.
Sementara
itu, pakar kebijakan kesejahteraan hewan China dari HSI, Dr Peter Li, memuji
kemajuan negara tersebut setelah Shenzhen dan Zhuhai menjadi kota daratan
pertama yang melarang penjualan dan konsumsi daging anjing dan kucing.
Namun, dia
memperingatkan jika perdagangan tak segera dihentikan, bisa menjadi bom waktu
untuk zoonosis (penyakit yang dapat
berpindah dari hewan ke manusia) dan wabah penyakit.
Baca Juga:
Program Unik di China: Bonus Rp2 Miliar untuk Pegawai yang Sukses Turunkan Bobot Tubuh
"Kesehatan
dan keselamatan dari 1,4 miliar penduduk China tidak sebanding dengan
kepentingan sejumlah kecil pedagang daging anjing," katanya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.