Sampel rusa positif
COVID-19
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Para peneliti juga menemukan tiga sampel positif dari
Januari 2020, yang relatif berasal dari masa awal epidemi. Antibodi untuk
SARS-CoV-2 ditemukan di sekitar sepertiga sampel dari tahun 2020 dan 2021.
Satu sampel positif dari 2019 juga ditemukan. Saat ini belum
ada bukti yang jelas bahwa virus itu ada di Amerika Serikat pada saat itu, dan
contoh ini mungkin saja merupakan hasil positif palsu (false-positive).
Peneliti menyebutkan, semua temuan ini perlu dikonfirmasi.
Tapi tampaknya, sejumlah besar rusa liar terinfeksi SARS-CoV-2. Bahkan jika
beberapa hasil false-positive menyelinap ke dalam temuan ini, kemungkinan masih
ada lebih dari 150 kesalahan tampaknya sangat kecil.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Temuan yang memperlihatkan bahwa rusa berekor putih
liar telah terpapar SARS-CoV-2 tidak mengherankan, mengingat rusa berekor putih
rentan terhadap virus, jumlahnya berlimpah di Amerika Serikat, dan sering
melakukan kontak dekat dengan manusia. CDC memperkirakan bahwa lebih dari 114 juta
orang Amerika telah terinfeksi SARS-CoV-2," kata USDA-APHIS dalam sebuah
pernyataan.
Infeksi alami