Pernyataan serupa kembali dipertegas
Musk ketika menjadi pembicara dalam keynote
di konferensi Satellite 2020,
Washington DC, AS, pada Maret silam.
Ia memastikan,
perekrutan Tesla tidak menyebutkan
perusahaan membutuhkan gelar sarjana, sembari bilang bahwa syarat
tersebut tidak masuk akal.
Baca Juga:
Eks Karyawan Bongkar Kebohongan Elon Musk soal Mobil Tesla
Meski begitu, calon karyawan tetap
harus memiliki bukti keahlian, yang disebutnya dengan istilah "bukti kemampuan luar biasa".
"Saya tidak mempertimbangkan
kuliah di perguruan tinggi sebagai 'bukti kemampuan luar biasa'," tegas
pasangan penyanyi Grimes tersebut.
Elon Musk sendiri, yang juga mendirikan
dan memimpin perusahaan roket, SpaceX, hanya
memiliki gelar sarjana dari University of Pennsylvania.
Baca Juga:
Tesla Berikan Diskon Besar-besaran untuk Penjualan di Pasar China
Ia sempat menempuh pendidikan untuk
gelar PhD di Stanford University, namun memutuskan drop out karena ingin fokus membangun perusahaan.
Orang terkaya kedua setelah Jeff Bezos
ini bahkan pernah mengatakan bahwa kampus bukanlah tempat belajar.
Kini, semua hal bisa dipelajari secara
gratis. Kuliah, baginya, hanya
membantu seseorang menjadi disiplin dengan tugas dan bersosialisasi sebelum
bekerja.