WahanaNews.co | Pabrikan mobil listrik Amerika Serikat, Tesla, telah membuka Stasiun Supercharging V4 kedua mereka di Prancis.
Stasiun ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik di Prancis, baik pengguna Tesla maupun kendaraan listrik non-Tesla.
Baca Juga:
Elon Musk Dinobatkan sebagai CEO dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah
Menurut laporan dari Inside EV, lokasi baru ini terletak di dekat hotel Ibis di Clermont-Ferrand, Prancis, dan dilengkapi dengan 12 kios pengisian daya individual, termasuk satu jenis kios untuk kendaraan yang lebih besar atau kendaraan dengan trailer.
Stasiun Supercharging V4 memiliki beberapa perbedaan dengan versi sebelumnya, V3. Perbedaannya antara lain terletak pada desainnya yang berwarna hitam dan putih (dibandingkan dengan warna merah dan putih pada V3), bentuk yang lebih tinggi, dan kabel pengisian daya yang lebih panjang, sekitar 9,5-9,8 kaki (2,9-3 meter).
Di Eropa, colokan Supercharging Tesla kompatibel dengan standar pengisian daya CCS Combo 2 (CCS2), yang umumnya digunakan oleh kendaraan Tesla dan kendaraan listrik non-Tesla.
Baca Juga:
Investor Tesla Setujui Paket Gaji CEO Elon Musk Senilai Rp917 Triliun
Meskipun demikian, daya keluaran yang diberikan tampaknya masih sama, yaitu 250 kilowatt per kios, namun ada potensi peningkatan daya keluaran yang lebih tinggi di masa depan.
Keputusan Tesla untuk membuka Stasiun Supercharging di Prancis tampaknya didasarkan pada penjualan yang positif di negara tersebut. Tesla telah menjual sebanyak 100.000 unit mobil di Prancis secara kumulatif.
Jumlah penjualan 50.000 unit pertama tercapai dalam waktu 13 tahun, sedangkan 50.000 unit kedua terjual hanya dalam waktu 16 bulan. [eta]