WahanaNews.co | Yenny Wahid bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hari ini, Selasa (31/8/2021). Dalam pertemuan tersebut, Yenny mengungkapkan, Erick layak jadi calon pemimpin masa depan.
Awalnya, Yenny menceritakan soal Peace Village yang dibuat yayasannya. Kemudian, Yenny mulai menyanjung sosok Erick sebagai pribadi yang punya kontribusi besar selama menjabat Menteri BUMN. Menurut Yenny, Erick merupakan calon pemimpin masa depan.
Baca Juga:
Golkar siapkan Ridwan Kamil dan Ahmad Zaki Maju ke Pilgub DKI
"Beliau adalah calon pemimpin masa depan, sudah menjadi pemimpin saat ini. Tentunya punya kapasitas untuk memimpin bangsa ini dalam ruang lingkup yang lebih besar lagi," kata Yenny di Peace Village, Kalurahan Sinduharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Selasa (31/8/2021).
"Saya mengapresiasi orang seperti Pak Erick, yang nggak kemudian rebutan, mau nyalon, mau memajukan diri. Tapi, beliau lebih fokus pada berbuat untuk masyarakat, berkarya untuk masyarakat," tambah Ketua FPTI itu.
Yenny membeberkan beberapa kontribusi Erick antara lain menciptakan program Mekaar. Kemudian mendukung peternak lokal untuk mendukung program ketahanan pangan. Dan kontribusi terbesarnya yakni dapat melobi negara-negara produsen vaksin Covid-19 agar Indonesia bisa kebagian jatah vaksin.
Baca Juga:
Golkar Rekomendasi RK dan Ahmed Zaki Maju Pilkada DKI Jakarta
"Saya rasa kita butuh pemimpin-pemimpin yang seperti itu. Pak Erick punya kriteria itu, jelas itu," tegas eks Komisaris Garuda tersebut.
Disinggung soal kunjungannya terkait Pemilu 2024, Erick mengatakan masih fokus bekerja sebagai Menteri BUMN. Di tengah pandemi ini, Erick juga masih fokus untuk memikirkan ekonomi rakyat dan memperbaiki BUMN.
"2024 itu masih jauh. Hari ini kita Covid-19, ekonomi rakyat secara keseluruhan sulit, lapangan pekerja sulit. Lebih baik kita fokus memperbaiki yang ada. Kita di BUMN ini bukan program kampanye atau pencitraan," kata Erick.
Dirinya pun menampik jika pertemuannya dengan Yenny kali ini bernuansa politis.
"Nggak, saya ke sini mbak sama saya itu sudah saudara. Saya datang ke sini karena ada undangan Artjog. Lalu Mbak Yenny WA saya, lalu mampir," sebutnya.
Erick juga mengaku sejauh ini juga belum ada partai politik yang mendekat kepadanya. "Nggak ada, partai apa," tegasnya.
Saat disinggung soal baliho-baliho para politisi, Erick enggan menanggapi lebih jauh. Menurutnya, baliho yang dipasang itu tidak bermaksud apa-apa dan merupakan hal lumrah.
"Loh saya kira jangan salah, dari teman-teman politisi itu kan memasang baliho kebanyakan mengucapkan selamat Idul Fitri, Idul Adha. Saya rasa itu hal yang positif tidak bermaksud apa-apa. Dan hal-hal itu lumrah lah, ketika pemimpin tokoh-tokoh partai menyapa ke rakyat itu hal-hal yang lumrah lah juga ya memang mereka dipilih kok," pungkasnya. [rin]