WahanaNews.co | Sebagai seorang seniman terkenal, Michelangelo Buonarroti legendaris meninggalkan "sepatu besar", yang dalam perumpamaan di Barat adalah "pelajaran hidup".
Namun, dalam kehidupan nyata, sepatu pelukis hebat itu bisa dikategorikan cukup kecil.
Baca Juga:
Operasi Seroja Timtim: Komandan Pasukan Gugur di Pelukan Prabowo
Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni adalah seorang seniman yang lahir di Republik Firenze pada 6 Maret 1475.
Dia adalah seorang pematung, pelukis, arsitek, dan penyair asal Italia yang membawa perngaruh besar dalam perkembangan seni dunia Barat.
Kemampuannya dalam dunia arsitektur sangatlah baik dan bisa disandingkan dengan teman semasanya, yaitu Leonardo Da Vinci.
Baca Juga:
Saat Teroris Noordin M Top Tewas di Solo
Michelangelo adalah seniman Barat pertama yang biografinya diterbitkan saat dia masih hidup.
Uniknya, dia bahkan memiliki dua biografi sekaligus.
Salah satunya, dituliskan oleh Giorgio Vasari, mengemukakan bahwa karya Michelangelo melampaui karya seniman mana pun yang masih hidup atau mati, dan "tertinggi bukan hanya dalam satu aspek saja tetapi dalam ketiganya".
Peneliti Italia baru-baru ini memeriksa tiga sepatu yang ditemukan di rumah Michelangelo setelah kematiannya dan dianggap milik seniman pada zaman Renaisans, yaitu sepasang sepatu kulit dan satu sandal kulit (pasangannya dicuri pada tahun 1873), dalam koleksi Museum Casa Buonarroti di Florence, Italia.
Analisis para peneliti yang pertama adalah untuk memperkirakan karakteristik fisik artis berdasarkan pengukuran objek pribadi seperti alas kaki, dan mereka menemukan bahwa Michelangelo, saat sedang naik daun, tingginya tidak lebih dari 5 kaki 2 inci (1,6 meter).
Meskipun ukuran badan ini relatif pendek untuk pria dewasa Eropa menurut standar saat ini, pada saat Michelangelo masih hidup (1475 hingga 1564) tinggi badannya tersebut bisa dikategorikan sebagai hal yang normal, kata para ilmuwan dengan Pusat Penelitian Antropologi Forensik, Paleopatologi dan Bioarkeologi (FAPAB) di Avola, Italia.
Peneliti FAPAB, Francesco Galassi, seorang ahli paleopatologi, dan Elena Varotto, seorang antropolog forensik, mengukur sepatu dan kemudian menghitung dimensi dan tinggi kaki pemakainya, dan hasilnya selaras dengan deskripsi Michelangelo seorang seniman dan penulis abad ke-16, Giorgio Vasari.
Vasari menulis bahwa Michelangelo memiliki "bahu lebar" tetapi bagian lain dari tubuhnya "agak ramping secara proporsional" dan perawakannya rata-rata, menurut penelitian tersebut.
Semua alas kaki tersebut memiliki ukuran yang sama, menunjukkan bahwa kedua pasang (ketika pasangan sandal belum dicuri) dikenakan oleh orang yang sama.
Meskipun sepatu itu telah lama dikaitkan dengan seniman Michelangelo, mungkin saja sepatu itu milik pria lain yang tinggal di rumah artis tersebut, seperti anggota keluarga atau salah satu anak dari Michelangelo, tulis para ilmuwan.
Michelangelo mungkin berada dalam kesehatan yang buruk menjelang akhir hidupnya, dan kemungkinan menderita asam urat dan keracunan timbal serta radang sendi parah di tangannya, menurut petunjuk yang ditemukan dalam syair Michelangelo sendiri dan dalam lukisan potret sang artis, dikutip dari Live Science.
Karena peninggalan Michelangelo tidak pernah digali dan dianalisis, sulit bagi para ilmuwan untuk memastikan kondisi sang seniman ketika ia meninggal pada usia 88 tahun.
Namun, penelitian seperti ini dapat membantu untuk mengisi beberapa detail fisik tentang Michelangelo di akhir hidupnya, para penulis melaporkan. [qnt]