WahanaNews.co | Sabtu (11/9/2021) kemarin, tepat 20 tahun serangan teroris di World Trade Center, Amerika Serikat (AS).
Setidaknya, hampir 3.000 orang kehilangan nyawa pada peristiwa 9/11 tersebut.
Baca Juga:
Ivan The Terrible, Pemimpin Paranoid Pemicu Sederet Petaka
Tragedi 11 September 2001 itu begitu membenak di hati masyarakat AS pada umumnya, termasuk komunitas Muslim Amerika Serikat yang terdampak akibat peristiwa tersebut.
Salah seorang Muslim AS, Abdul El-Sayed, menuliskan pengalaman pribadinya dari tragedi 9/11 itu dalam bukunya, Healing Politics.
Dalam artikelnya di laman Detroit Metro Times, dilansir Sabtu (11/9/2021), El-Sayed mengungkapkan bagaimana dia menyaksikan teroris, atau nama apapun yang sepadan, menyerang Amerika atas nama agamanya.
Baca Juga:
Operasi Seroja Timtim: Komandan Pasukan Gugur di Pelukan Prabowo
Baginya, serangan teror di New York, Washington DC, dan Pennsylvania itu telah menghancurkannya.
"Bagi saya, sebagai seorang Muslim Amerika, trauma hari itu diperparah dengan nama dan keyakinan saya menjadi sasaran," tulis El-Sayed, dalam artikel tersebut.
Dalam beberapa jam setelah serangan, ibunya meneleponnya untuk memberitahu bahwa dia akan menjemput saudara laki-lakinya dari sekolah, yang bernama Osama.