Namun baling-baling helikopter yang terbang rendah mungkin menghasilkan sinyal yang sama yang memberi tahu buaya bahwa badai sudah dekat. Akibat suara keras tersebut buaya yang ada di bawahnya langsung terpancing birahi.
Buaya memiliki organ multi-indera yang disebut integumentary sensory organ (ISO) yang digunakan untuk mendeteksi perubahan, seperti pergerakan di dalam air, tekanan atmosfer, dan suara pada frekuensi yang sangat rendah.
Baca Juga:
Riwayat Sajian Telur Buaya di Meja Makan, Berani Coba?
“Saya membayangkan aliran udara ke bawah dari helikopter yang besar dan berat menciptakan perubahan tekanan yang dapat dideteksi oleh ISO kulit buaya. Penurunan tekanan barometrik dari aliran udara ke bawah mungkin menyerupai perubahan tekanan badai,” ungkapnya.
Penjelasan potensial lainnya, kata O’Shea, adalah bahwa Chinook dapat memproduksi infrasonik – frekuensi suara yang sangat rendah sehingga tidak dapat terdeteksi oleh telinga manusia. Getaran seperti itu juga dapat ditangkap oleh ISO.
Getaran seperti itu memainkan fungsi penting dalam komunikasi buaya. Suara baling-baling Chinook yang kuat mungkin mirip dengan suara buaya jantan yang bersaing, seperti suara lengkingan rendah buaya jantan yang sedang mencari pasangan.
Baca Juga:
Tragedi Pilu: Ibu Rumah Tangga Hilang Diterkam Buaya di Sungai Labuhanbatu Utara
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.