WahanaNews.co | Merosotnya jumlah penumpang pesawat
udara selama masa pandemi Covid-19 membuat sejumlah maskapai terpaksa putar
otak mencari pendapatan lain.
Salah
satunya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Baca Juga:
Kasus Korupsi Pesawat Garuda, Eks Dirut PT Mugi Rekso Abadi Dituntut 6 Tahun Penjara
Baru-baru
ini, maskapai pelat merah ini membuka peluang bagi masyarakat yang ingin
merasakan sensasi menerbangkan pesawat lewat simulator.
Direktur
Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan, perseroan perlu kreatif menjaga
arus kas perusahaan saat masa pemulihan ekonomi akibat pandemi.
Teranyar,
Garuda Indonesia saat ini juga tengah menawarkan pengalaman menjadi pilot
kepada masyarakat lewat rental atau penyewaan simulator mulai dari Rp 1,6 juta.
Baca Juga:
PT Garuda Indonesia Angkut Jamaah Haji 2024 dari Tanah Suci dengan Pesawat Lebar
Penyewaan
simulator penerbangan pesawat tersebut murni untuk mengajak masyarakat lebih
mengenal industri aviasi.
Lewat
penyewaan simulator experience
tersebut, masyarakat diajak berlatih menerbangkan pesawat layaknya pilot Garuda
Indonesia.
"Ada
satu simulator yang bisa digunakan masyarakat. Kami mau mendorong keingintahuan
masyarakat soal menerbangkan pesawat," ungkap Irfan,
dikutip dari Kontan, Jumat
(16/4/2021).
Adapun
simulator yang digunakan merupakan Flight
Simulator CRJ1000 yang dilengkapi dengan simulasi kondisi cuaca dan efek
gerak yang mendekati kondisi sesungguhnya.
Saat
ini, Garuda Indonesia baru menyediakan satu simulator saja untuk
digunakan masyarakat, sehingga bagi yang berminat perlu melakukan reservasi
maksimal 48 jam sebelum jadwal yang diinginkan.
Bagi
masyarakat yang berminat bisa memilih paket penyewaan simulator yang terbagi
dalam empat paket.
Pertama,
paket 30 menit seharga Rp 1,6 juta; kedua, paket 60 menit sebesar Rp 2 juta; ada juga paket 90 menit yang
dibandrol Rp 3 juta; dan, terakhir, paket 120 menit seharga Rp 3,7 juta.
Tak
sampai di sana, Garuda Indonesia juga memberikan potongan harga bagi mereka
yang mengajak dua orang teman untuk melakukan simulator experience, dengan hanya menambahkan mulai dari Rp 1 juta.
Selain
itu, penyewa juga bisa mendapatkan potongan tambahan Rp 200.000 dengan
menukarkan poin Garuda Miles.
Irfan
menilai, bisnis sewa simulator tersebut belum akan menjadi fokus lini
bisnis perusahaan.
Di mana, untuk tahun ini, GIAA
cenderung memfokuskan pendapatan perusahaan lewat bisnis cargo di tengah
pandemi Covid-19.
"Implikasi
(program simulator experience) ke
pendapatan (Garuda Indonesia) mungkin enggak seberapa, kecil kok pendapatannya. Kami juga akan
melihat perkembangannya (untuk tambah simulator)," ungkap Irfan.
Larangan Angkut Penumpang
Lebaran
Garuda
Indonesia juga menyiapkan sejumlah langkah antisipatif terkait larangan
pemerintah untuk maskapai penerbangan mengangkut penumpang sepanjang 6-17 Mei
2021 atau pada masa Lebaran tahun ini.
Irfan
Setiaputra mengatakan, langkah antisipatif itu di antaranya dilakukan dengan penyesuaian frekuensi dan jadwal
penerbangan sesuai kebutuhan.
Lalu
penyesuaian kebijakan operasional di lini layanan pre-flight,
in-flight dan post-flight pada sebelum, selama, dan setelah periode larangan mudik.
Selain
itu, dilakukan pula optimalisasi layanan penerbangan kargo untuk mendukung
distribusi logistik, dan berbagai kebijakan antisipatif pada ranah operasional
lainnya.
"Garuda
Indonesia tengah mempersiapkan langkah antisipatif terkait kebijakan
operasional layanan penerbangan untuk mendukung pelaksanaan kebijakan
pengendalian transportasi mudik Lebaran ini," ujar Irfan, dalam
keterangannya.
Menurutnya,
untuk memastikan berbagai langkah penyesuaian tersebut berjalan optimal,
perseroan bakal terus melakukan koordinasi intensif dengan para pemangku
kepentingan di layanan kebandarudaraan.
"Kami
akan terus memonitor trafik penumpang jelang pemberlakuan kebijakan
pengendalian transportasi ini, guna memastikan operasional layanan penerbangan
dapat tetap berlangsung lancar," jelasnya.
Irfan
mengatakan, sebagai pelaku industri transportasi udara pihaknya akan mendukung
kebijakan pemerintah dalam upaya percepatan penanganan pandemi Covid-19, yang
kali ini melalui kebijakan pengendalian transportasi.
Sejalan
dengan dukungan pada kebijakan itu, perseroan akan berperan aktif dalam upaya
penanganan pandemi dengan memastikan ketersediaan konektivitas udara bagi
masyarakat yang harus melakukan perjalanan dalam periode tersebut, atau
masyarakat yang termasuk dalam kategori dikecualikan dari ketentuan larangan mudik.
"Tentunya
ini dengan tetap mengacu pada syarat perjalanan dan regulasi yang berlaku,"
lanjut dia.
Selain
itu, Garuda Indonesia akan terus hadir mendukung pemenuhan kebutuhan distribusi
logistik yang diproyeksi akan meningkat secara signifikan jelang perayaan Idul
fitri mendatang.
Di mana
preferensi kebutuhan masyarakat dalam mengirimkan barang sebagai sarana
silaturahmi akan semakin meningkat.
"Maka
salah satunya akan kami optimalisasikan juga melalui layanan Kirim Aja dan penerbangan kargo," kata
Irfan. [dhn]