WahanaNews.co | Upaya
harimau yang satu ini dalam mencari jodoh sungguh luar biasa. Dia berjalan sejauh
3.000 km. Karena kekuatannya, harimau ini diberi nama 'Walker'. Kini dia tinggal
di cagar alam Dnyanganga yang terletak di pusat India.
Baca Juga:
Terungkap Wanita Tua Tewas di Madina Ternyata Dibunuh Kekasihnya, Bukan Diterkam Harimau
Walker sendiri saat ini telah berusia 3,5 tahun. Ia menjadi
satu-satunya harimau yang ada di cagar alam Dnyanganga, yang sebelumnya
melakukan perjalanan epik selama 9 bulan di India.
Seperti yang dilaporkan The Indian Express, Walker sempat
mencatat rekor pada Maret 2020. Walker diketahui berjalan sejauh 3.000 km untuk
cari pasangan kawin.
Sepanjang perjalanan epik itu, ia telah melalui tujuh
distrik di negara bagian Maharashtra, melewati negara bagian tetangganya
Telangana, sebelum balik arah kembali ke Maharashtra.
Baca Juga:
Kepala Kejari Samarinda: Istri Korban Harimau Memaafkan Majikan Tersangka
Para peneliti satwa liar pun mengetahui jejak petualangan
Walker melalui kalung radio yang ditaruh di leher harimau itu sejak Februari
2019. Pada April 2020, kalung tersebut dibuka dari leher Walker.
Dari data yang didapat peneliti, kucing besar itu terpantau
menjelajahi hutan sampai awal musim hujan untuk menemukan daerah yang cocok
untuk menetap.
Menurut laporan BBC, para pejabat satwa liar mengatakan
Walker tidak melakukan perjalanan secara linier. Dia dilacak melalui informasi
satelit GPS setiap jam dan tercatat di lebih dari 5.000 lokasi.
Selama musim dingin dan sebagian besar musim panas ini,
Walker kedapatan bolak-balik melintasi pertanian, sungai, dan jalan raya. Dia
kebanyakan bepergian pada malam hari sembari membunuh babi hutan dan hewan
ternak untuk dimakan.
Selama perjalanannya itu, Walker tercatat satu kali
menyerang manusia. BBC melansir, ketika itu ia "secara tidak sengaja"
melukai satu orang yang menelusuri jejak kakinya ke semak-semak tempat dia
beristirahat. Untungnya, pria itu berhasil lolos meski mengalami luka ringan.
Menurut laporan petugas cagar alam, Walker saat ini berada
dalam kondisi yang baik. Ia hidup bersama macan tutul, banteng biru, babi
hutan, merak jantan, dan rusa tutul yang merupakan hewan dominan di Dnyanganga.
"Dia tidak memiliki masalah teritorial. Dan dia
memiliki mangsa yang memadai," Nitin Kakodkar, pejabat hutan paling senior
di negara bagian Maharashtra.
Namun, setelah petualangan epik dan saat ini hidup nyaman di
cagar alam, Walker masih 'jomblo'. Harimau sendiri diketahui bukan binatang
yang soliter atau hidup sendiri. Mereka punya insting alamiah untuk kawin.
Kondisi tersebut membuat pejabat cagar alam di India mulai
berpikir untuk memindahkan satu harimau betina ke cagar alam Dnyanganga untuk
jadi pasangan Walker. Namun, ternyata penerapannya tidak semudah solusinya.
"Dnyanganga itu seperti pulau," kata Kakodkar.
"Kecuali jika memiliki konektivitas ke daerah penghasil harimau lain
seperti Melghat di distrik Amravati dan Muktai Bhavani di distrik Jalgaon,
tidak masuk akal untuk memfasilitasi pertumbuhan keturunan Walker di
Dnyanganga. Kemana mereka pergi dan bagaimana kita memastikan pluralitas
genetik mereka?"
Menurut Kakodkar, cagar alam Dnyanganga perlu dikembangkan
menjadi kawasan pemeliharaan harimau biasa dengan membangun koridor yang menghubungkan
dengan lokasi lain tersebut. "Kami perlu memfasilitasi konektivitas terlebih
dahulu sebelum membiarkan 'suku' Walker berkembang," kata Kakodkar.
Menurut laporan The Indian Express, para pejabat mengatakan
penting bagi pemerintah India untuk menciptakan ruang bagi populasi harimau
yang terus bertambah.
India sendiri mencatat pertumbuhan harimau sebesar 33
persen, dari sebelumnya 2.226 ekor pada tahun 2014 menjadi 2.967 pada tahun
2019, menurut sensus harimau di seluruh India yang dilakukan oleh Institut
Margasatwa India.
Penyediaan ruang bagi harimau di India dianggap penting oleh
ahli. Meski jumlahnya meningkat, saat ini ruang hidup harimau semakin tergerus
oleh manusia.
"Apa yang ditunjukkan dari perjalanan jauh ini adalah
bahwa meskipun perkembangan dan populasi manusia meningkat, daerah pedesaan
Maharashtra masih kondusif bagi harimau untuk bergerak dengan bebas," kata
Bilal Habib, ahli biologi senior dari Institut Margasatwa India.
"Pembangunan, dalam pengertian itu, masih belum menjadi penghalang bagi
pergerakan hewan di sini."
Habib menjelaskan bahwa Walker sebenarnya sudah hidup
nyaman. Ia telah memiliki ruang hidup dan makanan, kata Habib, yang menjadi dua
prioritas utama bagi seekor harimau. Untuk masalah makan, para ahli menduga seekor
harimau perlu 500 binatang di sekitarnya sebagai mangsa.
Habib pun mengatakan upaya para pejabat untuk mencari pacar
bagi Walker sebenarnya bisa direalisasikan kapan saja. Namun, hal terpenting
saat ini adalah menyediakan ruang agar Walker dan keturunannya bisa hidup
secara berkelanjutan. [qnt]