Adapun makanan ular yang menjadi mangsa mereka banyak
ditemukan di sekitar hunian. Mulai dari cacing, jangkrik, kadal, kodok, tikus
hingga burung merupakan makanan alami ular yang mudah ditemukan.
"Mangsa-mangsa ini akan mengundang ular hadir di
sekitar tempat tinggal warga dan jika ada area yang nyaman, ular akan
berkembang biak," jelas Aji.
Baca Juga:
Tragis! Lansia di Sulsel Hilang di Kebun, Ditemukan dalam Perut Piton Raksasa
Aji menyatakan bahwa predator alami ular semakin menipis
jumlahnya sehingga tidak ada kontrol populasi ular secara alami di alam.
Sehingga, warga perlu menjaga keberadaan musang, garangan
dan biawak yang menjadi satwa pemangsa telur serta bayi ular. Begitu pula
burung karnivora yang merupakan pemangsa ular yang efektif di alam.
"Ular juga tidak membuat sarang. Sarang adalah tempat
tinggal satwa, jika keluar cari makan dia akan balik lagi ke tempat yang
sama," tutur Aji.
Baca Juga:
Rumah Warga di Madiun Jadi Sarang Kobra, 25 Ekor Ular Bersarang di Dalam Tanah
Ular juga bersifat nomaden atau berpindah pindah. Jikalau
ditemukan lubang tetasan telur ular, itu adalah tempat induk ular menaruh
telurnya dan ditinggal. Induk ular tidak mengerami telur ular.
Adapun makanan ular yang menjadi mangsa mereka banyak
ditemukan di sekitar hunian. Mulai dari cacing, jangkrik, kadal, kodok, tikus
hingga burung merupakan makanan alami ular yang mudah ditemukan.
"Mangsa-mangsa ini akan mengundang ular hadir di
sekitar tempat tinggal warga dan jika ada area yang nyaman, ular akan
berkembang biak," jelas Aji.