"Awalnya HBB hadir untuk melawan hinaan atau ujaran kebencian yang datang dari pihak luar. Tapi yang terjadi sekarang, ada segelintir orang Batak sendiri yang justru merusak reputasi suku kita dengan bahasa bahasa kotor konten-konten tidak bermoral, bahasa sangat kasar. Ini sangat memalukan dan bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan leluhur kita," tegas Lamsiang.
"Masa beraninya dengan sesama sukunya, sok jagoan, arogan, saling memaki mungkin melawan suku lain belum tentu ada nyalinya. Kami sudah pernah melaporkan oknum bernama Faisal Abdi karena menyebarkan ujaran kebencian terhadap Suku Batak hingga dipenjara.Oleh karena itu, HBB siap melaporkan oknum pemilik akun-akun tersebut dan mendukung langkah PBB untuk melakukan hal yang sama atau HBB maupun PBB bersama sama melaporkan," sambungnya.
Baca Juga:
Maraknya Konten 'Bahasa Kotor', Ketum PBB Lambok Sihombing: Batak Bermartabat Jaga Etika Moral Ber-Medsos
Ia menekankan bahwa setiap masyarakat Batak memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik sukunya. Tindakan tidak pantas yang dilakukan di media sosial bukan hanya mencoreng individu pelaku, tetapi juga memberi dampak buruk terhadap citra suku Batak secara keseluruhan.
"Kita harus bersatu untuk menjaga kehormatan ini. Jangan sampai perjuangan kita selama ini untuk melindungi martabat Batak justru dirusak oleh segelintir orang dari kalangan kita sendiri," tambahnya.
Lamsiang berharap kampanye anti-konten negatif yang diinisiasi oleh Pemuda Batak Bersatu (PBB) dapat menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Batak untuk introspeksi diri dan memperbaiki cara berperilaku di ruang publik, termasuk di dunia maya.
Baca Juga:
Usai Transfer Napi, Menteri Pigai Sebut PBB Ubah Predikat Indonesia dari ‘Negatif’ Jadi 'Netral'
Menurutnya, sudah saatnya masyarakat Batak kembali menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan etika yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya mereka.
Gerakan yang diusung PBB ini bertujuan untuk menggalang dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Batak, mulai dari tingkat organisasi hingga individu.
Ketua Umum PBB, Lambok Sihombing, dalam keterangannya juga menyerukan kepada seluruh anggota dan simpatisan organisasi untuk aktif dalam mengkampanyekan gerakan anti-konten negatif.