WahanaNews.co, Jakarta – Ketua Umum Gema Batak Nusantara (GBN), Ramuddin Sibagariang, ikut mendukung kampanye melawan konten negatif, bermuatan 'bahasa kotor' yang diinisiasi Pemuda Batak Bersatu (PBB).
Dalam pernyataannya, ia menegaskan hal ini sebagai ancaman serius terhadap citra suku Batak yang dikenal menjunjung tinggi etika, kesopanan, dan kehormatan.
Baca Juga:
Diskusi Anti Korupsi Gerakan Bhinneka Nasionalis, Ini Materinya
"Kami dari Gema Batak Nusantara mendukung penuh gerakan ini. Media sosial harus menjadi ruang yang sehat dan bermartabat. Bahasa-bahasa kotor serta ujaran kebencian tidak hanya merusak reputasi pelaku, tetapi juga mencoreng nama baik suku kita di mata publik," kata Ramuddin kepada WahanaNews.co, Senin (23/12/2024).
Ket foto: Ramuddin Sibagariang Ketua Umum DPP GBN (tengah ikat kepala), didampingi Carlo Sigalingging, Sekjen (kiri Ramuddin), Sidabutar, bendum (pakai baret) dan Manahan Hutagalung (panglima (Kanan Ramuddin). [WahanaNews.co/GBN]
Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap sejumlah oknum masyarakat Batak yang justru menjadi pelaku penyebaran konten negatif. Menurutnya, tindakan semacam ini sangat bertentangan dengan identitas budaya Batak.
Baca Juga:
Perkuat Sektor Pertanian Lewat GBN 2022 : Jadikan Buah Nusantara Tuan Rumah di Negeri Sendiri dan Wujudkan Kesejahteraan Petani
"Kita harus ingat bahwa perilaku kita di ruang publik, termasuk media sosial, mencerminkan karakter kita sebagai bangsa yang bermartabat. Jangan sampai karena segelintir oknum, seluruh masyarakat Batak terkena dampaknya," tambahnya.
Ramuddin menyerukan agar seluruh anggota GBN, bersama organisasi masyarakat Batak lainnya, seperti Pemuda Batak Bersatu (PBB) dan Horas Bangso Batak (HBB), bersatu melawan fenomena ini. Ia mengajak seluruh pihak untuk secara aktif melaporkan akun-akun yang menyebarkan konten tidak bermoral kepada pihak berwenang.
"Melaporkan akun-akun yang menyebarkan konten negatif adalah langkah nyata untuk menjaga ruang publik kita tetap sehat. Kita juga harus terus mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya menjaga etika bermedia sosial," tegasnya.