"Dan tidak mungkin BPOM akan memberikan izin digunakan untuk vaksinasi, tanpa diuji keamanannya," kata dia, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga:
Bagi-Bagi Buku Barengi Vaksinasi Massal BIN dan GMNI Cabang Sikka
Penelusuran Tim Cek Fakta: AstraZeneca
Pihak AstraZeneca sebelumnya juga telah menegaskan bahwa vaksinnya tidak bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya.
Diyakinkan pula oleh pihak AstraZeneca bahwa vaksin ini telah disetujui di lebih dari 70 negara di seluruh dunia dan termasuk oleh negara-negara Muslim.
Baca Juga:
WHO Anjurkan Penerima Vaksin Sinovac Segera Terima Booster, Ada Apa?
Di antaranya seperti Arab Saudi, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair, Maroko dan banyak Dewan Islam di seluruh dunia telah telah menyatakan sikap bahwa vaksin ini diperbolehkan untuk digunakan oleh umat Muslim.
Virologist sekaligus Dosen Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr rer nat apt Aluicia Anita Artarini, juga menyebut produk jadi vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak mengandung tripsin babi.
"Produk jadi vaksin AstraZeneca tidak mengandung babi," kata Anita, dalam diskusi daring Maret 2021, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.