Implementasinya kurang lebih begini, seseorang yang sudah
bergelar habib atau kyai ialah orang-orang yang dapat menjawab pertanyaan lalu
memberikan solusi. Karena ulama menurut Al-quran merupakan pewaris nabi.
Artinya orang-orang tersebut mampu memberikan solusi atas problematika,
khususnya pada zamannya masing-masing. Maka dari itu, orang yang bergelar habib
memiliki tugas yang tidak mudah. Dirinya harus mampu mencintai dan dicintai
sesama serta dapat mengekspresikan cinta kepada lingkungannya.
Sementara itu, di kalangan Bani Alawiyyah/Sa'adah dari
Hadramaut seseorang dipanggil habib karena memiliki kriteria telah melalui
pendidikan keagamaan dan memiliki hubungan nasab dengan Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga:
Pria Pembuat Situs Palsu Rabithah Alawiyah, Iming-iming Sertifikat Habib Diringkus Polisi
Gelar habib adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada
para keturunan Nabi Muhammad SAW dari turunan Husen yaitu putra Ali bin Abi
Thalib dan Siti Fatimah Zahra (putri Nabi Muhammad SAW). Keturunan mereka
diriwayatkan tersebar ke berbagai lokasi seperti Lembah Hadramaut, Asia
Tenggara, Afrika Timur, dan beberapa negara Arab.
Gus
Baca Juga:
Habib Rizieq Shihab Tak Hadiri Munajat Kubro 212 di Monas
Sebutan Gus sangat umum di Jawa. Gus adalah sebutan atau
gelar yang ditujukan kepada anak muda keturunan kyai di Jawa. Gus ini merupakan
anak kandung kyai. Ketika dia naik menjadi pengurus pesantren menggantikan
ayahnya, dia akan bergelar kyai. Gus yang nyandar di dirinya hilang, seperti
disadur dari NU Online.
Selain kepada anak kandung, gus juga bisa disematkan kepada
anak laki-laki mantu kyai pengasuh pesntren. Mantu kyai akan dipanggil Gus
meskipun tidak memiliki garis keturunan kyai.