WahanaNews.co | Video ajakan jihad yang dilakukan melalui adzan
dengan mengubah lafal ajakan shalat,
marak beredar di media sosial (medsos), termasuk di sejumlah grup WhatsApp (WA).
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah orang seperti hendak
melakukan shalat berjamaah.
Baca Juga:
Departemen Penyiaran Malaysia Minta Maaf ke Publik, Ada Apa?
Seorang di antaranya kemudian mengumandangkan adzan. Namun, bacaan adzan itu terdengar berbeda
dengan lazimnya.
Pada bacaan hayya
alassholat yang artinya "mari
menunaikan shalat",
diganti dengan hayya
alal jihaad yang artinya "mari
berjihad".
Sejumlah orang yang berada di belakangnya kemudian menjawab secara
kompak,
"hayya
alal jihaad,"
sambil mengepalkan tangan ke atas.
Baca Juga:
Tak Ada Larangan Adzan Pakai Pengeras Suara
Ketua Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas, sudah pernah angkat bicara soal fenomena tersebut.
Menurut dia, dalam negara dan bangsa yang telah merdeka seperti
Indonesia, jihad harus dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap
komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional.
"Apa itu? Mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan
bangsa, memakmurkan ekonomi warga,
serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab," tuturnya, Senin (30/11/2020).