WahanaNews.co | Indonesia adalah salah satu negara yang rentan bencana geologi seperti gempa bumi hingga tsunami. Hal itu lantaran posisi Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik. Tiga jalur lempeng tektonik tersebut adalah Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Daya tarik antara lempengan itu menyebabkan pergerakan sesar atau patahan. Patahan lapisan bumi yang bergerak ini memicu guncangan atau gempa bumi apabila bergerak cepat dan melepaskan energi.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Terdapat empat jenis sesar atau patahan berdasarkan arah gerakan. Sesar normal, sesar naik, sesar mendatar dan sesar miring.
Sesar normal adalah batuan lapisan bumi yang bergerak ke bawah akibat batuan yang menumpu di kedua sisinya bergeser atau bergerak menjauh.
Sementara sesar naik adalah batuan lapisan bumi yang terangkat akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling mendorong. Sesar normal dan sesar naik menghasilkan perpindahan vertikal.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
Sesar mendatar adalah batuan lapisan bumi yang bergerak saling menggelangsar. Sesar ini menghasilkan perpindahan horizontal.
Terakhir adalah sesar miring yaitu pergeseran batuan lapisan bumi antara sesar vertikal dan horizontal.
Indonesia sendiri dikelilingi 295 sesar aktif. Sesar aktif itu berada sepanjang selatan pulau Jawa, Sumatera, NTT hingga naik ke atas laut banda.
"Ada 295 sesar," kata Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Pusat Studi Gempa Nasional BMKG Daryono lewat pesan singkat, Rabu (15/12).
Dikutip dari antara, sesar aktif itu di antaranya sesar Semangko. Sesar yang bergerak mendatar dan membentang sepanjang 1.900 kilometer dari sisi barat Pulau Sumatera. Laju pergeseran sesar ini mencapai 5 milimeter per tahun.
Kemudian sesar Mentawai. Sesar yang bergerak naik dan memanjang di Kepulauan Mentawai dari utara ke selatan. Pergerakan sesar ini 14-15 milimeter per tahun.
Selanjutnya sesar Palu Koro. Sesar yang bergerak mendatar dan membelah pulau Sulawesi dari teluk Palu hingga lembah Bone. Pergerakan sesar ini mencapai 30-44 milimeter per tahun.
Sesar Sorong. Sesar mendatar yang terbentuk akibat benturan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Pasifik. Pergerakan sesar Sorong ini tercatat 8,5 milimeter per tahun.
Sesar Cimandiri. Sesar geser yang membentang dari Pelabuhan hingg Subang. Pergerakan sesar ini 4 milimeter per tahun.
Sesar Lembang. Sesar naik yang membentang dari gunung batu Lembang hingga Padalarang sepanjang 29 kilometer. Pergerakannya 1,5 milimeter per tahun.
Sesar Opak. Sesar naik yang membentang dari dataran tinggi Wonosari hingg Yogyakarta. Pergerakannya 2,4 milimeter per tahun.
Sesar Kambing. Sesar naik yang melalui pulau Kambing. Sesar ini diduga mengangkat pulau Kambing ke permukaan laut. Pergerakannya 5,5 milimeter per tahun. [rin]