Sound of Borobudur tidak hanya terpaku pada gelaran
musik, tapi juga pameran kreatif lokal demi mempromosikan kekhasan dan
keunggulan produk.
Kehadiran
pelaku ekonomi kreatif (ekraf) lokal kuliner, kriya, dan fesyen, turut
menyemarakkan acara dan mendorong bergeliatnya kembali sektor parekraf di
sekitar Candi Borobudur.
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
Produk
ekraf artisan lokal itu di antaranya Coklat Borobudur, Griya Handicraft, Wang
Sinawang, Wedang, Kriya Kayu Rik Rok, Seruas Production, Mahadika Rajut, Gubuk
Kopi Borobudur, Singkong Keju Mlahar, Batik Borobudur, dan Wader Presto Yu
Sari.
Sinergi
antara pelaku ekraf dengan para musisi di Sound
of Borobudur diharapkan dapat menjadi media untuk menyejahterakan warga di
sekitar Candi Borobudur.
Sementara,
dari aspek meeting, incentive, convention, and exhibition
(MICE), perhelatan Sound of Borobudur
dapat mengembangkan dan mengenalkan 5 Destinasi Super Prioritas di Indonesia.
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
Lima
destinasi itu terdiri dariDanau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan
Labuan Bajo. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.