Contoh bencana ini meliputi banjir,
kekeringan, badai, dan tanah longsor.
Baca Juga:
Siklon Errol Muncul dari Laut, Cuaca Ekstrem Mengintai NTT hingga 19 April
Diperparah Ulah Manusia dan Perubahan Iklim
Meningkatnya bencana hidrometeorologi
juga diperparah oleh kerusakan lingkungan akibat ulah manusia (antropogenik)
dan faktor perubahan iklim.
Khusus untuk banjir, longsor, dan
puting beliung, penyebab dominannya lebih ke antropogenik.
Baca Juga:
BMKG: Kemarau 2025 Diprediksi Singkat, Petani Bisa Untung tapi Juga Terancam
Eksploitasi lingkungan dan sumber daya
alam, perluasan lahan, serta perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan atau
sawah pertanian dan permukiman tanpa diikuti kaidah-kaidah konservasi tanah dan
air, menyebabkan bencana jadi lebih sering terjadi.
Tak hanya banjir dan longsor,
kepadatan penduduk juga menyebabkan perubahan tekanan udara sehingga berpeluang
terjadi angin puting beliung karena udara bergerak dari daerah bertekanan
tinggi ke daerah bertekanan rendah.
Laporan dari Global Humanitarian Forum mengatakan, bencana hidrometeorologi akan
menjadi ancaman terbesar manusia pada tahun-tahun mendatang.