Pandu Birantoro selaku produser mengatakan, perbedaan tersebut bertujuan agar serial Catatan Akhir Sekolah relevan anak-anak SMA masa kini.
Pasalnya, menurut dia, pembuatan video di tahun 2005 di saat film aslinya ditayangkan merupakan sesuatu yang tidak mudah, berbeda dengan saat ini yang setiap orang bisa membuat video berkat kemajuan teknologi.
Baca Juga:
Disdikbud Kutai Timur Usulkan Pembangunan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ke Pemprov Kaltim
"Kalau dulu kan menceritakan tiga orang yang underdog dan pengin banget bikin video dan videonya diputar di sekolahnya dan jadi kenangan. Tapi semua orang sekarang bisa bikin video, ngedit, lalu upload. Jadi kita benar-benar mencari kira-kira cerita apa yang bisa tetap relevan," ujar Pandu.
Dia menambahkan, pensi juga sengaja diangkat untuk mengobati rasa rindu anak-anak SMA terhadap acara tersebut yang saat ini jarang digelar karena sering dicap sebagai acara yang kerap menimbulkan kerusuhan.
"Sebelum kita membuat plot, kita riset ke hampir 80-100 siswa SMA seluruh Indonesia, kita pengin tahu masalah mereka selama di sekolah. Jadi ada keresahan bahwa pensi akan hilang karena sering dicap acara rusuh. Kita merasa bahwa temen-temen kita saat ini mendambakan event besar yang bisa di-produce bareng-bareng sebagai catatan akhir sekolah mereka," jelas Pandu.
Baca Juga:
MPLS SMA Matauli Pandan: Siswa Baru Berkontribusi Menuju Indonesia Emas 2045
Disutradarai oleh Andibachtiar Yusuf, serial Catatan Akhir Sekolah akan dibintangi oleh Azela Putri, Sarah Beatrix, Kacamelyv Prakaca, Arya Mohan, Geraldo Chandra, dan Dhirgham Prabasworo. Film tersebut akan mulai diproduksi akhir bulan ini. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.