WahanaNews.co | Akibat ketagihan berhubungan badan dengan pacar setelah selaput dara robek, seorang gadis muda rela kumpul kebo hingga hamil di luar nikah.
Gadis muda itu ketagihan berhubungan badan dengan pacar berawal dari perilakunya saat berpacaran seperti gadis murahan dan menganut pergaulan bebas.
Baca Juga:
MK Tegaskan Pengambilan Paksa Anak oleh Orang Tua Kandung dapat Dipidana
Walau gadis muda itu sudah menjalin hubungan dengan pacarnya sejak SMA, namun mereka hanya sekedar berciuman, hingga kemudian setelah bekerja mereka nekat berhubungan badan.
Setelah selaput daranya robek akibat berhubungan badan pertama kali dengan pacarnya itu, gadis muda itu merasakan surga dunia sehingga rela untuk kedua kalinya.
Setelah kedua kalinya itu, gadis muda itu kembali diajak untuk ketiga kalinya berhubungan badan oleh pacarnya.
Baca Juga:
Gegara Judi Slot, Ratusan Warga Kabupaten Bojonegoro Jadi Janda
Merasakan enaknya, gadis muda itu mau saja kembali berhubungan badan hingga berulang dan berkali-kali.
Setiap mereka pergi liburan, gadis muda itu selalu diajak berhubungan badan oleh pacarnya di hotel.
Bahkan, mereka sering berhubungan badan di apartemen mereka masing-masing.
Parahnya lagi, setahun belakangan mereka tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan alias kumpul kebo untuk bisa sering berhubungan badan.
Gadis muda itu mau saja diajak tinggal serumah oleh pacarnya, karena ia sudah ketagihan berhubungan badan.
Hanya saja, musibah tidak ada yang tahu, setelah sering berhubungan badan dengan pacar nya, gadis muda itu hamil.
Menyedihkannya, saat gadis muda itu mengetahui dirinya hamil, pacarnya sudah tidak bersamanya, karena pacarnya harus pergi ke luar negeri bersama keluarganya.
Tinggallah gadis muda itu dengan janin yang makin membesar di perutnya.
Saat gadis muda itu meminta pacarnya untuk bertanggungjawab dengan menikah, pacarnya belum bisa.
Gadis muda itu hanya bisa menerima saran dari pacarnya agar menggugurkan kandungan itu.
Walau sudah menggugurkan kandungannya, namun gadis muda itu mengalami tekanan mental sehingga ia hanya bisa menjalani rutinitas kerja saja.
Gadis muda itu tidak berinteraksi banyak dengan teman kantornya dan ia sering mengurung diri.
Saat gadis muda itu menjalani hari-hari yang menyedihkan, ia kedatangan teman lamanya.
Teman lama gadis muda itu seorang pria, temannya saat masih sekolah.
Pria itu menyatakan cintanya yang sudah lama dipendam kepada gadis muda itu.
Awalnya, gadis muda itu enggan menerima cintanya, namun mengingat pacarnya tidak mau menikahinya, ia menerima cinta pria itu.
Gadis muda itupun bertunangan dengan pria itu, hanya saja gadis muda itu kaget saat mendengar prinsip pria itu.
Tunangannya itu ingin menikahi gadis perawan dan ia yakin gadis muda itu masih perawan.
Saat itulah gadis muda itu menghadapi dilema, karena dia bukanlah gadis perawan akibat sudah berhubungan badan dengan pacarnya.
Walau sudah berhubungan badan dengan pacarnya hingga hamil , namun pacarnya belum bisa menikah dengannya.
Gadis muda itupun memendam masa lalu hingga ia memutuskan melupakan pacarnya dan menikah dengan tunangannya.
Setelah menikah dan menjalani malam pertama, suaminya baru menyadari bahwa gadis muda itu sudah tidak perawan.
Akibatnya, ia menggugat cerai istrinya ke pengadilan dan meminta konpensasi atas kebohongan gadis muda itu.
Setelah kasusnya sampai di pengadilan, di depan pengadilan gadis muda itu menyampaikan pengakuan tentang perjalanan hidupnya.
Berikut pengakuannya:
Gadis muda itu bernama Monin, sedangkan suaminya bernama Phong.
Monin menerima cinta Phong setelah mengalami hubungan cinta yang mendalam dengan seorang pria yang belajar di departemen yang sama dari waktu mahasiswa sampai lulus.
Saat mereka sudah bekerja, selama satu tahun mereka menjalani kehidupan pacaran yang bebas.
Setiap akhir pekan, mereka akan pergi liburan dan selalu berhubungan badan di hotel tempat mereka menginap.
Bahkan, mereka juga sering berhubungan badan di apartemen Monin ataupun di apartemen pacarnya.
Saat itu, mereka mengimpikan masa depan yang cerah karena sama-sama bekerja dan mampu.
Tapi karena keadaan pacar nya harus meninggalkan negara bersama keluarganya, sebelum pergi pacarnya menjanjikan banyak hal pada Monin.
Dia meminta Monin untuk menunggu, itu tidak akan lama, hanya beberapa tahun sampai dia menetap di negeri asing.
Dia akan terbang kembali untuk menikah dengan Monin.
Saling mencintai harus saling percaya, jarak ruang dan waktu tak bisa memudarkan perasaan keduanya.
Hanya saja, saat mereka pacaran, Monin dan pacarnya sering berhubungan badan.
Sekitar satu bulan setelah pacarnya pergi, Monin menemukan bahwa dirinya hamil.
Mental Monin terganggu, hanya ingin mati dan kemudian tiba-tiba teringat pacarnya.
Selain itu, Monin juga teringat keluarganya yang akan memandang dirinya wanita murahan jika ketahuan hamil.
Jika Monin pergi untuk menggugurkan janin itu, memikirkannya saja membuat Monin ingin pingsan karena takut.
Monin menelepon pacarnya, dia meminta maaf dan menyarankan Monin untuk mengugurkannya.
Ketika dia tenang, pacar nya berjanji akan menikahi Monin, tapi bukan dalam kondisi memiliki anak.
Mendengarkan pacarnya, Monin mengumpulkan keberanian untuk pergi ke rumah sakit sendirian untuk mengugurkan janinnya.
Setelah kejadian itu, Monin hampir menjalani kehidupan yang tertutup, pulang kerja dan bersembunyi di kamarnya, tidak berani berkomunikasi dengan orang-orang karena dia takut mereka akan melihat hal-hal buruknya.
Sampai hari Monin bertemu Phong, ketua kelas saat SMU, dia pulang setelah belajar di luar negeri untuk bertemu teman-temannya.
Hari itu, Monin berencana untuk bersembunyi, tetapi sahabat Monin terus memohon.
Setelah mengurung diri cukup lama, sekarang berinteraksi dengan teman-teman, Monin merasa sangat lega.
Saat itu pula, Phong mengaku pada Monin, mengatakan bahwa dia telah memperhatikan Monin sejak SMU.
Tetapi dia pikir Monin terlalu serius, jadi dia tidak berani, sekarang keduanya sudah dewasa dan memiliki pekerjaan yang stabil, jadi bisa bicara dengan Monin.
Sejak perkenalan itu, mereka dekat dan Phong menyatakan cintanya kepada Monin.
Monin menolak, dengan alasan dia sedang menunggu kekasih di luar negeri, jadi Monin tidak bisa membuka hatinya kepada siapa pun.
Phong berkata bahwa dia mengetahuinya dari teman-temannya dan bertekad untuk menaklukkan Monin.
Sementara Phong semakin menunjukkan minat menikahi Monin, saat itu pula pacarnya jarang menelpon.
Saat itulah Monin menerima cinta Phong dan mau menikah dengannya.
Merekapun mempersiapkan pernikahan, namun Monin sangat sedih.
Meskipun Phong terlihat sangat berpikiran terbuka, pemikirannya sangat kuno, dia sering mengatakan kepada Monin bahwa orang yang dia pilih untuk menjadi istri harus gadis perawan.
Namun, Monin menyembunyikan dirinya bahwa ia sudah tidak perawan, ternyata itu menjadi boomerang baginya.
Keputusannya itu membuat ia digugat oleh Phong ke pengadilan Hanoi, Vietnam, karena mengetahui Monin bukan gadis perawan.
Saat ini, sidang sengketa pernikahan mereka masih berjalan di pengadilan.
Phong dalam gugatannya menuntut Monin membayar konpensasi karena sudah membohonginya. [gun]