Donasi
ini akan disalurkan dalam bentuk santunan dan dana pendidikan.
Menurut
Kalis, saat ini timnya masih mengumpulkan data anak yatim secara online lewat laporan individu, baik dari
anak yang bersangkutan, keluarga, maupun warga.
Baca Juga:
Tips Cara Mengatur Ruang Pribadi Hindari Konflik dengan Pasangan Saat Pandemi
Pada 11
Agustus telah terkumpul lebih dari 415 data anak yatim piatu Covid; dengan
domisili terbanyak di Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.
Setelah
data terkumpul, tim Kawal Masa Depan akan melakukan verifikasi dan menyalurkan
bantuan sesuai kondisi dan kebutuhan.
"Misalnya, untuk
gelombang satu kita tutup di 500 dulu, nah [barulah] kita bisa baca
kebutuhannya seperti apa, kategorisasinya; yang SMA sekian, yang SMP sekian, SD
sekian, balita sekian," kata Kalis.
Baca Juga:
Dukung Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Indonesia Beri Hibah ke Laos Senilai Rp 6,5 Miliar
Semangat
masyarakat untuk membantu tercermin pula pada kenaikan donasi sebanyak 130
persen pada berbagai inisiatif dengan kata kunci "yatim Covid" pada kitabisa.com.
Kalis
berharap, inisiatif bentukannya bisa tepat sasaran, bahkan
menjangkau keluarga yang tidak memiliki akses internet hingga belum mendapat
bantuan.
Di
Yogyakarta, Agnes yang mendadak menjadi orangtua tunggal, belum mendapat
bantuan dari pemerintah semenjak kepergian suaminya.