Meski
demikian, KPAI mengingatkan bahwa data kualitatif juga dibutuhkan di samping
data kuantitatif atau data berupa angka.
Sehingga,
terdapat pemahaman bahwa setiap anak atau keluarga menghadapi situasi yang
berbeda-beda dan bantuan tetap bisa disalurkan pada mereka yang terdampak dan
membutuhkan.
Baca Juga:
Tips Cara Mengatur Ruang Pribadi Hindari Konflik dengan Pasangan Saat Pandemi
"Apakah
si anak ini misalnya pengasuhannya di kakek-nenek, tidak di ayah-ibu.
Tapi kakek-neneknya meninggal, itu juga jumlahnya pasti ada," kata
Retno.
"Kalau
data ini sudah ada, dan penyebarannya jelas, berapa jumlahnya, ada di mana saja,
maka kita bisa bikin bantuan melalui APBN dan APBD," imbuhnya.
Baca Juga:
Dukung Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Indonesia Beri Hibah ke Laos Senilai Rp 6,5 Miliar
Inisiatif Warga untuk Yatim Piatu Covid-19
Kisah
kakak-adik Ziddan dan Zihan terdengar luas setelah seorang
tetangga, Siti Nur Fatimah, mengunggahnya ke sosial media.
"Alhamdulillah,
banyak banget [bantuan] sampai akhirnya oleh Ziddan disedekahkan lagi untuk
yang isoman, karena mungkin kebanyakan. Untuk beberapa bulan ini Insya
Allah ada [uang] buat [biaya hidup] mereka," kata Siti kepada wartawan BBC News Indonesia.