WahanaNews.co | Bicara soal tempat terbengkalai di dunia, tentu tidak akan ada habisnya.
Seperti halnya desa di China satu ini, yang sudah lama ditinggalkan penduduknya.
Baca Juga:
Bukit Pamoroan, Wilayah Selatan Majalengka yang Suguhkan Panorama Negeri di Atas Awan
Namun, tak seperti tempat terbengkalai lainnya, “desa hantu” satu ini justru tampak indah bak negeri dongeng. Unik, ya!
Dilansir The Atlantic, Desa Houtouwan malah mengundang rasa penasaran wisatawan, karena keindahan yang dimilikinya.
Ya, bagaimana tidak, meski telah ditinggalkan penduduknya, desa ini tampak cantik setelah diambil alih oleh alam.
Baca Juga:
Okupansi Hotel Menurun, PHRI Kota Cirebon Minta Pemda Serius Kembangkan Sektor Wisata
Ini dikarenakan seluruh bangunan atau desa tersebut kini ditutupi tumbuhan hijau yang membuatnya tampak cantik bak negeri dongeng.
Enggak hanya indah, Houtouwan juga punya sejarah yang menarik ditelusuri, lho.
Seperti apa?
Sejarah Desa Houtouwan
Menilik sejarahnya, Houtouwan merupakan desa yang didirikan sekitar tahun 1950-an.
Menurut laporan AFP, desa ini dulunya dikenal sebagai desa nelayan, karena mayoritas penduduknya yang menggantungkan hidupnya di laut.
Sebelum ditinggalkan penduduknya, Houtouwan sendiri dihuni sekitar 2.000 orang.
Desa Houtouwan akhirnya menjadi kota mati, karena kondisi ekonomi yang sulit, serta buruknya fasilitas pendidikan.
Ditambah lagi kawasannya sulit untuk dijangkau pengiriman barang kebutuhan pokok.
Hal ini menyebabkan warga Houtouwan memutuskan meninggalkan desa ini pada tahun 1990-an.
Para penduduk pindah dan meninggalkan Pulau Shengshan, untuk mencari tempat tinggal yang punya akses lebih mudah untuk menuju pulau utama China.
Mereka melakukannya supaya lebih mudah untuk bekerja atau berbisnis.
Kini, Desa Houtouwan dikuasai oleh tumbuhan liar, seperti tanaman merambat yang ada di film-film hantu.
Desa Houtouwan yang Tampak Indah Bak Negeri Dongeng
Saat ditemukan “kembali”, penampakan Desa Houtouwan sudah sangat berbeda dari sebelumnya.
Hampir semua sudut bangunan di sana tertutup oleh lumut dan tumbuhan merambat lainnya.
Rumah-rumah, hingga jalanan pun terlihat menghijau.
Meski tertutup lumut dan tumbuhan merambat, kesan terbengkalai dan tidak terawat justru sirna di Desa Houtouwan.
Yang tampak justru keindahan dan nuansa hijau sejauh mata memandang.
Saat alam mengambil kembali apa yang ditinggalkan oleh manusia, dia justru mengembalikannya ke kondisinya yang paling alami seperti saat sebelum dihuni oleh manusia.
Hal yang berkebalikan dengan apa yang dilakukan oleh manusia.
Kini, Desa Houtouwan pun mulai dilirik oleh wisatawan.
Mereka yang datang ke sini biasanya untuk jalan-jalan dan berfoto, menikmati nuansa hijau yang berbeda dengan Kota Shanghai yang sangat modern.
Karena daya tariknya itu, akhirnya pemerintah kota setempat menetapkan tiket masuk bagi wisatawan yang berkunjung ke Houtouwan.
Per orangnya, kamu wajib membayar 50 yuan atau Rp 110 ribu per orang.
Untuk menuju ke sini, kamu bisa naik kapal dari pelabuhan di Hangzhou Bay.
Setidaknya kamu membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk bisa sampai ke desa tersebut. [dhn]