WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kisah Michael Lewis benar-benar unik sekaligus sulit dipercaya. Mahasiswa asal Sacramento ini seharusnya terbang pulang ke Oakland, Amerika Serikat, namun malah berakhir di Auckland, Selandia Baru.
Insiden salah naik pesawat mungkin terdengar seperti plot film komedi, tetapi kejadian ini benar-benar dialami oleh Lewis pada tahun 1985.
Baca Juga:
Rangkaian HUT Ke-32 Kota Tangerang, 89 Pasangan Ikut Isbat Nikah Terpadu
Mahasiswa berusia 21 tahun itu baru saja menyelesaikan liburan tiga bulan di Jerman dan terbang ke Los Angeles dengan pesawat Air New Zealand dari London.
Setibanya di Bandara Internasional Los Angeles, pesawat tersebut melakukan transit untuk dibersihkan.
Para penumpang yang melanjutkan perjalanan ke Auckland diminta meninggalkan pesawat dan menuju ruang tunggu. Namun, tanpa sadar, Lewis ikut dalam rombongan tersebut.
Baca Juga:
Viral! Video AI Trump Cium Kaki Elon Musk Hebohkan Kementerian AS
Menurut Tom Hempel, manajer layanan terminal Air New Zealand, Lewis diberi kartu transit dan diizinkan naik kembali ke pesawat setelah menunjukkan tanda terima tiketnya yang sudah kusut dan sulit dibaca.
Saat staf maskapai bertanya apakah dia akan ke Auckland, Lewis dengan yakin menjawab "ya," karena mengira mereka menyebut "Oakland."
Penerbangan pun berlanjut tanpa kendala. Namun, tak lama setelah lepas landas, Lewis mendengar pengumuman tujuan transit pertama: Tahiti. Saat itulah dia sadar ada yang tidak beres. "Saya takut," kenangnya.
Ketika menjelaskan kesalahpahaman ini kepada pramugari, maskapai akhirnya sepakat menerbangkannya kembali ke Los Angeles tanpa biaya tambahan.
Namun, sebelum itu, ia harus menghabiskan satu hari di Auckland. Tidak ingin membuang kesempatan, Lewis memanfaatkan waktunya untuk berkeliling kota.
"Auckland ternyata sangat indah," katanya. "Mungkin lain kali saya akan kembali lebih lama."
Kesalahan ini ia akui terjadi karena kelelahan setelah perjalanan panjang dan kebiasaannya berbicara dalam bahasa Jerman selama liburan.
"Saya benar-benar capek, dan Auckland serta Oakland terdengar mirip," jelasnya.
Sambil menunggu penerbangan pulang, Lewis mulai melihat sisi lucu dari kejadian ini. "Saya akan duduk di sini sampai jam 21.30 dan berharap kali ini saya naik pesawat yang benar," ujarnya sambil tertawa.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]