Bentuknya pun bukan kotak, melainkan
silinder. Kotak hitam atau blackbox
tak seperti namanya.
Kotak yang berwarna oranye ini merekam
data waktu, ketinggian, kecepatan angin, arah pesawat hingga setiap keputusan
pilot.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Blackbox pun memiliki
rekam suara di kokpit yang memuat suara informasi seperti mesin hingga bunyi
sinyal darurat atau peralatan yang macet.
Dengan segala data yang disimpan,
kotak hitam menjadi salah satu pelengkap untuk mencari penyebab jatuhnya
pesawat.
Mengutip dari Flight Radar 24, blackbox terdiri
dari dua kombinasi perangkat, yaitu CVR (Cockpit Voice Recorder) dan FDR (Flight Data Recorder).
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
FDR terus merekam beragam data tentang
semua aspek pesawat saat terbang dari satu tempat ke tempat lain.
Sementara CVR merekam percakapan di
dek penerbangan dan suara-suara seperti transmisi radio dan alarm otomatis.
Ide dasarnya, jika ada masalah yang
muncul dengan pesawat, terutama jika terjadi kecelakaan, data dari kotak hitam
dapat membantu merekonstruksi apa yang sebenarnya terjadi.