Dengan minimnya kontak tersebut,
diharapkan mampu meminimalisir penularan Covid-19.
"Untuk ide yang awal itu, jadi
sengaja mau buat masker yang berbeda biar saya sama temen-temen saya 'ngeh'
gitu sama penggunaan masker, soalnya kalo ngingetin pake cara biasa kayanya
enggak akan nampol," ujar pria yang tinggal di Pondok Gede, Bekasi itu.
Lebih lanjut, Megandi menceritakan, pengerjaan pembuatan
prototipe buka tutup masker secara otomatis tersebut tak lebih dari seminggu.
Alat yang ia gunakan antara lain, ESP32 dan dua buah servo yang dikoneksikan
dengan modul bluetooth/internet ke perangkat iPhone. Bahasa pemrograman yang
digunakan, lanjut Megandi, adalah bahasa pemrograman Swift.
Baca Juga:
Kasus Pneumonia Terdeteksi di Jakarta, Kemenkes Imbau Masyarakat Pakai Masker
"Step pertama saya buat
rancangan desain maskernya. Terus saya mulai memrogram microcontroller
(mengoneksikan antara ESP32 dengan servo)," terang dia.
"Setelah berhasil jalan
servonya, saya mulai membuat aplikasi di iPhone. Abis itu mulai
mengintegrasikan antara microcontroller-nya dengan aplikasi di iPhone
tersebut," kata Megandi.
Setelah semuanya berjalan lancar,
barulah Megandi merakit masker digabungkan dengan stik es krim, dan lidi
sebagai penyangga.
Baca Juga:
Pekanbaru Darurat Kabut Asap, Siswa Wajib Bermasker
Sederhananya, alat ini akan menutup masker ke
wajah ketika ada suara "tutup masker" di gawai tersebut. Begitu pula
dengan perintah "buka masker". Cara kerjanya dikendalikan suara
melalui perangkat handphone," kata dia. (Tio)
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.