WahanaNews.co | Anak-anak juga bisa merasakan dan mengalami stres.
Makin bertambah usia dengan banyaknya aktivitas dan juga tanggung jawab baru, anak pun bisa mengalami stres.
Baca Juga:
Efek Psikologis Anak yang Dibesarkan Tanpa Sosok Ibu
Sebagai orangtua kita mesti lebih peka ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda sedang butuh bantuan untuk meredakan stresnya.
Melansir laman Scholastic, entah soal keluarga, teman, sekolah, atau hal lain yang menyebabkan stres, jika anak menunjukkan tanda-tanda ini, sudah saatnya kita melakukan sesuatu untuk membantunya.
Yuk simak lima tanda umum berikut:
Baca Juga:
Cegah Radikalisme, Pemkab Sigi Berikan Beasiswa untuk Sekolah Agama di Yaman
1. Anak Mengalami Gangguan Makan
Anak yang stres bisa mengalami gangguan makan. Nafsu makan yang mendadak berkurang atau bertambah bisa menjadi tanda stres.
Rasa gelisah dan cemas bisa mempengaruhi selera dan nafsu makan anak.
2. Anak Mengalami Mimpi Buruk
Rasa takut tidur merupakan respons umum terhadap pengalaman traumatik atau penuh tekanan.
Ketika anak sedang stres, dia juga bisa makin sering mengalami mimpi buruk.
Mendongeng atau membacakan cerita untuk anak sebelum tidur bisa membantunya lebih rileks. Serta bisa membautnya merasa lebih dipahami.
3. Anak Mudah Marah
Sebagian anak yang mengalami stres bisa lebih agresif, baik secara fisik (seperti menggigit, menendang, atau memukul) maupun verbal (seoertumembentak atau mengumpat).
Selain itu, anak jadi tidak sabaran dan sulit menyelesaikan sesuatu yang membutuhkan kesabaran.
Sebelum makin memarahi atau menyalahkan anak, coba cari tahu pemicu stresnya dan membantunya untuk meregulasi emosinya.
4. Anak Makin Hiperaktif atau Makin Tertutup
Gangguan perilaku juga bisa dialami anak yang sedang stres. Anak bisa makin tertutup dan menarik diri dari lingkungannya ketika sedang stres.
Atau malah bisa makin hiperaktif saat kesulitan melepaskan energi negatifnya.
Anak yang makin suka membantah, rewel, atau makin menarik diri dari lingkungannya bisa jadi sedang butuh bantuan untuk meredakan stresnya.
5. Anak Kesulitan Berkonsentrasi
Tekanan akademik dan sosial bisa menjadi penyebab utama anak mengalami stres.
Apalagi jika anak tak punya waktu untuk bermain atau melakukan sesuatu yang dia sukai, anak bisa tertekan dengan kesehariannya.
Ketika anak mulai sulit berkonsentrasi atau tak bisa menyelesaikan PR-nya, bisa coba untuk mengajaknya merilekskan dirinya sejenak untuk meredakan stresnya.
Apabila kesulitan memahami atau membantu anak meredakan stresnya, ada baiknya mencari bantuan profesional.
Semoga dengan bantuan dan arahan yang bisa kita berikan, anak bisa lebih mudah memahami diri dan mengontrol emosinya. [ast]