Mungkin masyarakat percaya bahwa listrik pascabayar lebih murah dibandingkan listrik prabayar. Namun, ternyata perbedaan keduanya hanya terdapat pada sistem pembayaran. Sedangkan untuk tarif, potongan, dan biaya administrasi tetap sama.
Pelanggan listrik prabayar golongan R-1 900 VA tarif listriknya Rp 1.325 per kWh atau kilo Watt Hour. Adapun biaya abodemen atau biaya berlangganan listrik pasca bayar untuk golongan R-1 900 VA tarifnya juga sama Rp 1.325 per kWh.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Membahas soal lebih hemat mana antara listrik prabayar dan pascabayar, sebenarnya tergantung dari penggunaan listrik oleh pelanggan.
Sesuai namanya, Listrik Pintar dimaksudkan agar pelanggan PLN dapat secara mandiri mengatur penggunaan listrik. Pelanggan listrik berbasis prabayar dapat memantau penggunaan listrik secara langsung di meteran listrik. Sehingga dapat mengatur penggunaan listrik agar hemat.
Sementara itu, pada listrik pascabayar, pelanggan PLN tidak dapat mengetahui secara langsung penggunaan listrik mereka.
Baca Juga:
ALPERKLINAS: Musim Hujan, Masyarakat Diminta Hindari Berteduh Dekat Instalasi Listrik
Rekening listrik hanya dikirim sekali di akhir bulan. Karena ketersediaan listrik yang tidak terbatas, jika tidak berhati-hati dalam menggunakan listrik, biaya kelistrikan mungkin akan membengkak.
Penghematan listrik bagi pelanggan PLN berbasis pascabayar dapat dilakukan dengan menerapkan penggunaan listrik seminimal mungkin. Matikan peralatan yang menggunakan listrik jika tidak diperlukan.
Sebuah penelitian di Universitas Muhamadiyah Surakarta menunjukkan bahwa biaya kelistrikan dengan daya 450 VA pada listrik pascabayar selisih 6,1 persen lebih tinggi dibandingkan sistem listrik prabayar.