"Sebagai masyarakat yang bermartabat, kita wajib menjadi contoh yang baik dalam menggunakan media sosial secara bijak," tutup Lambok.
PBB juga mengajak seluruh masyarakat khususnya suku Batak untuk bersama-sama mendukung kampanye ini dan membangun lingkungan media sosial yang lebih sehat dan bermoral.
Baca Juga:
Natal Perdana Pemuda Batak Bersatu Jakpus Sukses Digelar, Pemkot Jakarta Pusat Dorong Sinergitas
"#Batak Bermartabat Jaga Etika dan Moral Bermedsos!," akhir Lambok usai menyerukan kampanye ini.
Terpisah, Ketua Pengurus Pusat Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) Pemuda Pancasila, KRT. Tohom Purba, menyikapi fenomena ini dengan memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya menjaga etika dalam bermedia sosial.
"Negara kita adalah negara hukum yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan kebhinekaan. Suku Batak merupakan suku terbesar ketiga di Indonesia, memiliki peran strategis dalam berbagai sektor kehidupan bangsa. Banyak putra-putri Batak yang berkiprah sebagai penegak hukum di kejaksaan, pengadilan, dan didominasi profesi advokat, juga di bidang politik, usaha, pemerintahan, serta aparatur sipil negara," ujar Tohom.
Baca Juga:
Hari Ini, Pemuda Batak Bersatu Jakpus Gelar Perayaan Natal 2024 di GOR Senen
Ia menekankan bahwa dengan kontribusi besar tersebut, sudah seharusnya suku Batak menjadi panutan dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam penggunaan media sosial.
"Media sosial adalah ruang publik yang sangat luas, dan apa yang kita sampaikan di sana akan mencerminkan karakter serta nilai-nilai yang kita pegang. Oleh karena itu, penting bagi kita semua, khususnya masyarakat Batak, untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam bermedia sosial. Hal ini tidak hanya demi menjaga nama baik kita hari ini, tetapi juga demi memberikan teladan dan warisan positif bagi generasi penerus," tambahnya.
Menurutnya, menjaga reputasi dan kehormatan tidak hanya menjadi kewajiban individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif.