Perubahan kini diperlukan karena OnlyFans mendapat banyak
tekanan dari para mitra bisnisnya yang menilai media sosial tersebut kini
semakin mirip situs pornografi. Selain itu OnlyFans juga sedang berupaya
memperoleh investasi dengan valuasi di atas 1 miliar dolar Amerika Serikat.
"Untuk memastikan keberlangsungan jangka panjang
platform dan agar bisa terus menjadi tuan rumah bagi komunitas kreator dan
penggemar, kami harus mengubah kebijakan konten," kata OnlyFans yang kini
dipimpin oleh pendirinya, Tim Stokely dan Leonid Radvinsky.
Baca Juga:
Kasus Video Syur Garut Mirip OnlyFans, Polisi Gunakan Pasal Ini
OnlyFans tadinya dipuji karena dinilai memberikan tempat
yang lebih aman bagi para pekerja seks komersial. Alasannya karena platform
tersebut menyerahkan kendali atas konten kepara para kreator.
Pada 2020 lalu OnlyFans meraup pendapatan lebih dari 2
miliar dolar AS dan tahun ini diperkirakan meningkat lebih dari dua kali lipat.
[rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.