Sementara itu, psikolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indri Yunita Suryaputri, menuturkan sejumlah cara untuk mengatasi quarter life crisis. Cara-cara tersebut terdiri dari, yakni menjaga kesehatan, mengenali diri dari kekurangan dan apa yang penting untuk diri sendiri dengan menghilangkan pikiran negatif dan over thinking.
"Lalu dukungan sosial dengan menemukan orang yang bisa dipercaya dan bisa diajak bicara, serta hindari orang yang berdampak negatif; meningkatkan modal diri dengan memupuk potensi yang berguna untuk masa depan, baik secara skill maupun finansial; hindari media sosial; dan beragama. Untuk dukungan sosial ini bisa dari keluarga, teman dan profesional," terang dia.
Baca Juga:
Dua Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Sumut, KPAI Desak Percepatan Penyelesaian
Semua itu disampaikan dalam kegiatan workshop Help Desk Series dengan tema “Kesiapan Mental Remaja dalam Menghadapi Realitas Semu Media Sosial dan Fase Quarter Life Crisis”.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Uhamka itu ditujukan bagi para mahasiswa FISIP UHAMKA.
"Workshop Help Desk sebagai bentuk komitmen FISIP UHAMKA dalam memberi perhatian pada kesehatan mental mahasiswa FISIP UHAMKA," ujar Dekan FISIP UHAMKA, Tellys Corliana.
Baca Juga:
Member LE SSERAFIM Ungkap Fakta Tentang Satu Sama Lain, Sakura Bilang Begini Soal Kim Garam
Tellys Corliana menjelaskan, workshop tersebut bertujuan agar para mahasiswa dapat melewati fase quarter life crisis dengan mudah dan dapat terkendali. Fase quarter life crisis harus dijalani dengan ketenangan dan sikap positif agar fase ini dapat terselesaikan dengan baik.
"Dengan begitu, fase quarter life crisis ini tidak menimbulkan masalah gangguan kesehatan mental pada diri seseorang," jelas dia.[gab]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.