Namun, pada 1990-an, penjualan barang mewah mengalami penurunan signifikan selama masa resesi global.
Alain berhasil mengatasi tantangan tersebut pada pertengahan 1990-an dan memulihkan penjualan dengan memperluas lini produk dan rantai butik.
Baca Juga:
Awas! 6 Produk Kosmetik Sulsel Terbukti Mengandung Merkuri
Salah satu upaya Alain dalam menjaga popularitas Chanel adalah dengan mengakuisisi Holland & Holland, produsen senjata eksklusif, dan merek jam tangan Bell & Ross pada 1996. Ia juga meluncurkan aksesoris dengan merek Chanel.
Pada 1974, penjualan parfum Chanel menurun sehingga jumlah gerai penjualan dikurangi dari sebelumnya 18 ribu rak menjadi 12 ribu rak di setiap gerai.
Bahkan penjualan di Amerika Serikat (AS) menurun drastis. Kondisi tersebut otomatis menyumbat penjualan parfum.
Baca Juga:
Hati-Hati Skincare Overclaim! BPOM Ancam Cabut Izin Produsen Curang
Namun, Alain mengimbangi penurunan penjualan parfum dengan menginvestasikan jutaan dolar AS di bidang kosmetik.
Alain juga memilih Marilyn Monroe sebagai ikon parfum Chanel pada 1950-an, dan kemudian Audrey Tautou, aktris yang membintangi film The Da Vinci Code, sebagai ikon baru parfum Chanel pada 2012. Hasilnya, penjualan parfum Chanel kembali meroket.
Banyak cara telah dilakukan Alain demi kesuksesan Chanel.