Sedangkan
meteorit besi sebagian besar terbuat dari besi dan nikel. Mereka berasal dari
inti asteroid dan menyumbang sekitar 5 persen meteorit di Bumi.
Meteorit
besi adalah meteorit paling masif yang pernah ditemukan. Komposisi mineral
mereka yang berat karena mengandung besi dan nikel seringkali memungkinkan
mereka untuk tetap utuh saat jatuh ke bumi. Meteorit terbesar yang pernah
ditemukan, meteorit Hoba Namibia adalah meteorit besi.
Baca Juga:
Tapanuli, Calon Provinsi Baru Hasil Pemekaran Sumatera Utara
Adapun
meteorit memiliki jumlah mineral silikat dan logam. Satu kelompok meteorit
berbatu-besi, pallasites, mengandung kristal olivin kuning-hijau yang
terbungkus logam mengkilap.
Para
astronom berpendapat bahwa banyak pallasites adalah peninggalan dari batas
mantel inti asteroid.
Komposisi
kimianya mirip dengan banyak meteorit besi, membuat para astronom berpikir
mungkin mereka berasal dari berbagai bagian asteroid yang sama yang pecah saat
menabrak atmosfer bumi.
Baca Juga:
Mengenal Lebih Dekat Pesta Rakyat Malam Puncak HUT Kota Medan Ke-434 Tahun 2024
Melansir NASA, para ilmuwan
memperkirakan bahwa sekitar 48,5 ton (44.000 kilogram) materi meteorit jatuh di
Bumi setiap hari.
NASA
mengatakan sebagian besar batuan luar angkasa yang lebih kecil dari lapangan
sepak bola akan pecah di atmosfer bumi.
Melaju
dengan kecepatan puluhan ribu mil per jam, meteor biasanya hancur karena
tekanan melebihi kekuatan objek, menghasilkan suar yang terang.