WahanaNews.co | Founder dan CEO Komunitas Pelangi Nusantara Yanti Pelanusa bersama STIE Kasih Bangsa mengajak anak- anak muda (milenial) dari seluruh Indonesia untuk mulai menyadari keuntungan sampah menjadi barang yang dapat bernilai.
Yanti menceritakan pengalamannya dalam mendirikan komunitas pemberdayaan perempuan di Jawa Timur. Yanti menjelaskan bahwa Komunitas Pelanusa (Pelangi Nusantara) pertama kali hadir karena kerasahan yang ada di daerahnya.
Baca Juga:
Gen Z dan Milenial Jadi Penyebab Utama Kredit Macet Pinjol, OJK Beri Peringatan Khusus
Kala itu, dia melihat tingginya angka pernikahan di Kabupaten Malang yang membuat banyak kaum perempuan sulit mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Angka pernikahan di Kabupaten Malang cukup tinggi membuat banyak kaum perempuan sulit mendapatkan pekerjaan yang layak. Bahkan, daerah ini sempat menjadi kantong Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang di mana mereka pergi ke luar negeri tanpa keterampilan yang layak dan pulang dengan banyaknya masalah,” ucap Yanti dalam sebuah seminar webinar, dilansir dari Viva, Senin (27/2/23).
“Kemudian saya bersama teman-teman berusaha ‘mengompori’ mereka untuk tidak perlu lagi menjadi TKW dan mengajarkan beberapa skill-skill yang bisa mereka serap. Kemudian di sinilah Pelanusa berperan untuk membantu wanita-wanita membuat kerajinan yang kini Alhamdulillah telah mendunia,” tambahnya.
Baca Juga:
Erick Thohir dan Biofarma Group Dorong Generasi Muda Kota Malang Pahami Literasi Digital
Lanjut Yanti, Komunitas ini terus tumbuh dan mendapatkan banyak penghargaan yang dijadikan sebagai bonus usaha mereka selama ini.
Meski demikian, Social business mandiri yang dilakukan mereka berhasil membuat ruang kreatif masyarakat dan barang-barang yang dihasilkan telah Go Export ke luar negeri.
“Budaya Zero Waste juga terus kita gaungkan meskipun tidak mudah mengurangi penggunaan plastic dengan memberi solusi menggunakan Reusable Bag yang fashionable dari karya tangan Pelanusa. Budaya ini terus dilakukan dan berjalan sampai saat ini,” tuturnya.