Jangan Pernah Puas
Truman
berharap, arkeolog-arkeolog muda sekarang lebih unggul daripada pendahulunya.
Baca Juga:
Kedutaan Inggris Rayakan Ulang Tahun Raja Charles III di Kebun Raya Bogor
Sekarang,
para arkeolog muda perlu memanfaatkan teknologi yang sudah demikian maju untuk
memfasilitasi dan memudahkan cara kerjanya.
"Jangan
pernah puas hanya berkutat di belakang meja, tetapi harus senantiasa menjelajah
lingkungan geografi untuk melihat apa yang terjadi di luar sana. Ini yang
penting bagi arkeolog muda. Jangan takut pada tantangan, baik itu kesulitan
alam maupun tantangan-tantangan lain. Saya menghadapi begitu banyak tantangan
dan harus tidak mudah menyerah. Kita harus bisa berbuat sesuatu di tengah
kesulitan yang ada," papar Truman.
Peneliti di
Perancis sekaligus kolega Truman, Prof François Sémah, mengapresiasi visi
holistik tentang arkeologi yang dikembangkan Truman.
Baca Juga:
Anasir Intoleran dan Kontroversi Aparatur BRIN Minim Prestasi: Presiden Jokowi Perlu Evaluasi
Menurut dia,
visi holistik itu dikembangkan dan dipelajari Truman bersama-sama, termasuk
dengan kerja sama antarnegara.
"Visi
holistik itu bisa dikembangkan berkat kerja sama antarbeberapa negara. Kami
bekerja sama di Sangiran sejak beberapa tahun silam. Di situ penting sekali
kolaborasi bersama semua aktor masyarakat," kata Sémah.
Kepala Pusat
Arkeologi Nasional, I Made Geria, melihat sosok Truman Simanjuntak sebagai periset tangguh di
segala medan.