Arkeologi
memang berangkat dari masa lampau, dari budaya dan material.
Namun,
muaranya harus tetap pada kekinian dan berproyeksi ke masa depan.
Baca Juga:
Kedutaan Inggris Rayakan Ulang Tahun Raja Charles III di Kebun Raya Bogor
"Karena
arkeologi merekonstruksi, maka tidak cukup hanya berdialog dengan budaya
material (masa lalu), tetapi harus berdialog dengan semua aspek kehidupan. Di
sinilah peran strategis arkeologi," katanya.
Menurut
Truman, arkeologi mampu menelusuri relung-relung masa lampau yang jauh dari
masa kini, lalu dibawa ke kekinian dan dimaknai hingga menjadi nilai-nilai yang
sangat bermanfaat bagi masa sekarang.
Oleh karena
itu, arkeologi tidak bisa hanya bergelut di aspek mikro, tetapi harus sampai ke
lingkup global, karena manusia tidak hanya hidup dalam satu lokasi, tetapi
terkait satu sama lain dalam jejaring interaksi dan interkoneksi secara global.
Baca Juga:
Anasir Intoleran dan Kontroversi Aparatur BRIN Minim Prestasi: Presiden Jokowi Perlu Evaluasi
Pada
akhirnya, arkeologi mesti memberi nilai-nilai yang sangat penting bagi
kemanusiaan, sejarah, dan peradaban.
Arkeologi
membuka pikiran siapa pun untuk melihat itu semua dari berbagai dimensi.