WahanaNews.co | Pihak
pengelola Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, terus meningkatkan higienitas
dan sanitasi sebagai bagian dari persiapan pelayanan musim Umrah, yang mulai
dibuka 9 Agustus.
Baca Juga:
Polres Kudus Tetapkan Tersangka Kasus Gagal Berangkat Umrah Goldy Mixalmina
"Semua negara diizinkan mengirim penerbangan langsung
kecuali dari 9 negara yakni India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki,
Argentina, Brasil, Afrika Selatan dan Lebanon yang harus menjalani karantina 14
hari di negara ketiga sebelum tiba di Kerajaan," papar pernyataan Kementerian
Haji dan Umrah Arab Saudi.
"Hanya jemaah haji internasional yang divaksinasi dengan
vaksin COVID-19 dari Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson & Johnson
yang akan diizinkan melakukan umrah," ungkap Kementerian Haji dan Umrah Arab
Saudi.
Sanitasi ditingkatkan untuk pencegahan penyebaran virus
corona. "Lebih dari 4.000 pekerja telah mulai mensterilkan Masjidil Haram dan
taman luar ruangan serta fasilitasnya, lebih dari 10 kali sehari dengan
menggunakan pembersih dan parfum berkualitas tinggi," ungkap laporan kantor
berita Arab Saudi, SPA.
Baca Juga:
KPK Sebut SYL Gunakan Uang Hasil Korupsi Miliaran Rupiah untuk Umrah
"Hampir 60.000 liter
cairan sterilisasi ramah lingkungan digunakan setiap hari selama proses
pembersihan dan sekitar 1.200 liter parfum dipakai," papar laporan SPA.
Tim pekerja juga telah bekerja sepanjang waktu untuk
menegakkan tindakan pencegahan penyebaran virus corona di sekitar Masjidil
Haram untuk memastikan pengunjung aman setiap saat.
"Sebanyak 11 robot telah ditempatkan di sekitar Masjidil
Haram dengan fitur kecerdasan buatan dan 20 perangkat bio-perawatan untuk
mensterilkan lokasi berulang kali," ungkap laporan SPA.