Jika diperhatikan cermat dan seksama di era teknologi
digital muncul berita dan pendapat aneka ragam yang menghiasi media sosial (fb,
wa, instagram, tweeter, vlog, video, live streaming, dll) yang bahas berbagai
issu, informasi, opini, berita tanpa akurasi dapat dipertanggungjawabkan
sehingga menjadi hoax atau bohong, fitnah, hasut, hujat, provokasi, agitasi,
ujaran kebencian yang dapat terjerat ranah hukum.
Baca Juga:
Mama Dada Mu Ini Dada Ku
Rendahnya tingkat minat baca dan literasi sesungguhnya
sangat berkorelasi dengan tingkat pendidikan masyarakat dan bangsa.
Sebagaimana data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia
sangat memprihatinkan, hanya 0,001 persen.
Baca Juga:
Perseteruan Kandidat Penghuni Sorga
Artinya, cuma 1 orang dari 1.000 orang yang rajin membaca
(Google) sejatinya mencerminkan betapa rendahnya tingkat ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek) masyarakat Indonesia hingga kini.