WahanaNews.co | Naniura adalah salah satu jenis makanan khas Batak, berupa daging ikan segar yang tidak dimasak, seperti halnya sashimi, ikan mentah di Jepang.
Bedanya, naniura disantap dengan bumbu rempah khas Batak.
Baca Juga:
Arnod Sihite Dilantik Ketua Umum PTSBS Periode 2024-2029: Ini Daftar Lengkap Pengurusnya
Naniura merupakan makanan khas Batak yang diresepkan oleh orang-orang pesisir Danau Toba.
Sejarah Singkat Naniura
Pada zaman Raja-raja Batak di Tapanuli, naniura menjadi makanan istimewa yang dihidangkan khusus untuk menjamu para raja.
Baca Juga:
Arnod Sihite Resmi Pimpin Parsadaan Toga Sihite Boru Sedunia, Fokus Lestarikan Budaya Batak pada Generasi Muda
Hanya koki dan juru masak kerajaan yang boleh membuat naniura, sehingga kuliner ini terasa elit.
Seiring perkembangan zaman semua orang ingin mencicipi makanan tersebut. Hal ini karena, rasanya unik, khas, dengan bumbu asli Batak, seperti andaliman.
Kemudian, naniura dikenal luas oleh wisatawan domestik hingga wisatawan asing.
Bahkan saat berkunjung ke daerah Sumatera Utara, naniura merupakan salah satu masakan yang dicari.
Bahan Naniura
Bagi orang yang pernah menyantap naniura akan memahami kelezatan kuliner ini.
Naniura tidak sepopuler arsik karena tidak selalu dijual di lapo (warung nasi) Batak atau terdapat di arisan-arisan keluarga.
Biasanya, naniura disajikan pada acara Bona Taon para marga Batak atau khusus pada acara keluarga.
Awalnya, bahan Naniura adalah ikan ihan atau ikan endemik Danau Toba. Namun karena ikan ihan semakin sulit diperoleh maka sebagai gantinya menggunakan ikan jenis lain, seperti ikan mas, gabus, atau mujair.
Daging ikan segar dilumuri dengan bumbu dan unte ungga (asam Batak), kemudian ditambah andaliman, cabai merah, jeruk, bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, kacang tanah, kunyit, bunga rias (batang kecombrang) yang telah dihaluskan dan disaok atau digongseng terlebih dahulu
Manfaat Andaliman
Andaliman kerap disebut sebagai merica Batak karena menjadi bumbu kunci pada masakan Batak Toba.
Beberapa makanan khas Batak menggunakan andaliman sebagai penyedapnya, seperti arsik ikan mas, naniura, saksang, dan mie gomak.
Andaliman adalah rempah khas Batak yang mempunyai sifat sensorik.
Andaliman atau zanthoxylum acanthopodium banyak ditemukan secara liar di daerah Sumatera Utara.
Rempah ini tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1.100 sampai 1.500 meter di atas permukaan laut.
Buah andaliman berbentuk butiran kecil dan bergerombol mirip merica atau lada. Rempah ini memiliki aroma yng harum seperti jeruk.
Saat digigit, andaliman memiliki rasa sedikit segar seperti jeruk, pedas, dan meninggalkan sensasi getir, kebas di lidah, dan kelu.
Karena memiliki aroma dan rasa yang kuat, penggunaan andaliman sebagai bumbu masakan harus dengan takaran yang tepat.
Jika terlalu banyak akan merusak cita rasa masakan itu sendiri.
Umumnya, andaliman hanya digunakan sebagai penyedap.
Andaliman juga berfungsi sebagai bahan pengawet alami. Masakan berbahan ikan dan daging dapat bertahan beberapa hari tanpa menimbulkan bau. [eta]