Volume Rendah, Rawan Kejahatan
Sebelumnya, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Budi
Harto, optimistis pembangunan dan pengoperasian Jalan Tol Trans Sumatera akan menghasilkan
pertumbuhan dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga:
Identifikasi 12 Korban Kecelakaan Km 58 Tol Japek Tuntas, Ini Daftar Namanya
Namun,
di masa awal pengoperasiannya, terdapat banyak tantangan yang harus
diselesaikan. Salah satunya terkait potensi tindak kriminal di
sekitar.
Budi Harto menyampaikan, volume lalu lintas kendaraan di
berbagai ruas Tol Trans Sumatera saat ini masih tercatat rendah, sehingga
berpotensi mengundang kejahatan.
Tapi, ia menegaskan, Hutama Karya telah mengantisipasi hal
tersebut dengan mempersiapkan sejumlah tim patroli yang siaga mengawal
aktivitas di Tol Trans Sumatera secara non-stop.
Baca Juga:
12 Kantong Jenazah Dibawa ke RSUD Buntut Kecelakaan Maut di Tol Cikampek Km 58
"Dengan trafik yang rendah ini mengundang kejahatan. Oleh
karena itu kami menyediakan patroli tiap saat, sehingga para pengguna tol ini
akan aman dari gangguan keamanan di sekitar tol," ujar Budi Harto, dalam sesi webinar, Rabu (25/11/2020).
Tantangan berikutnya, ia melanjutkan, sejumlah pengendara juga
belum bisa melakukan penyesuaian terhadap kehadiran jalan tol baru ini.
Khususnya para pengemudi truk angkutan berat atauOver
Dimension Over Load(ODOL) yang kerap menerobos masuk jalan
bebas hambatan ini.
"Adanya truk-truk yang besar, istilahnya adalah ODOL,over dimension over load, ini merusak jalan tol dan
juga mengancam keselamatan pengguna tol. Karena keberadaanya ini tidak standar
dengan desain jalan tol ini," ungkap dia.