Ketiga faktor tersebut adalah:
peluang, netralitas teknologi, serta peran pembuat kebijakan dan
regulator.
"Pembuat kebijakan dan regulator
harus membuat mekanisme dan pendekatan yang seimbang akan dampak teknologi
terhadap ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan keamanan nasional," kata
Mutalib.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Dia menjelaskan bahwa teknologi, tanpa
variabel lain yang mengikuti dan berpengaruh, bukan permasalahan utama dan
menantang.
"Tantangan atau peluang
non-teknologi itulah yang saya sebutkan, itulah faktor-faktor yang sebenarnya
harus kita pikirkan bersama sebagai ASEAN secara keseluruhan," tambahnya.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Aliran Data dan Keamanan Siber
Menteri Komunikasi Singapura
menunjukkan bahwa masterplan digital
ASEAN telah memiliki kerangka kerja dan model klausul kontrak yang bertujuan
membantu perusahaan yang beroperasi di Asia Tenggara untuk mengelola transfer
data dari satu negara ke negara lain dengan lebih baik.
"Ini adalah salah satu cara kami
mencoba memfasilitasi aliran data lintas negara yang ke depannya dapat membantu
menumbuhkan perdagangan digital," kata Teo.