WahanaNews.co | Suku
Tuareg bukanlah kelompok masyarakat eksklusif yang mendunia. Namun, suku ini
memiliki kehidupan yang unik. Ini ceritanya.
Baca Juga:
Saat Perempuan Menahan Emosi, Kesehatan yang Jadi Taruhan
Suku Tuareg hidup secara semi nomaden. Mereka berjalan
menyusuri Gurun Sahara dan menyebar mulai dari Aljazair Tenggara, Niger, Libya
Barat Daya, Burkina Faso Utara, Nigeria Utara, hingga Mali. Mereka juga
dipercaya sebagai suku Muslim keturunan Berber, suku asli dari Afrika Utara.
Suku ini pertama kali ditemukan di Gurun Sahara. Mereka
berbicara menggunakan Bahasa Tamacheq, salah satu Bahasa Berber. Nama Tuareg
sendiri berasal dari Targi (penduduk Targa), sebuah wilayah di Libya tempat
mereka tinggal. Versi lain menyebutkan Tuareg berarti Orang Biru atau Orang
Kerudung.
Suku Tuareg mempunyai budaya yang sedikit berbeda dari suku
lainnya. Para perempuan suku Tuareg memiliki kebebasan yang lebih banyak dari
pria. Meski memeluk agara Islam, perempuan Tuareg tak harus memakai cadar.
Baca Juga:
Cek Kesehatan Gratis Diikuti 8,2 Juta Orang, Perempuan Jadi Peserta Terbanyak
Sebaliknya, justru para pria Tuareg yang wajib memakai
penutup kepala dan cadar saat mereka memasuki usia 18 tahun. Hal ini membuat
pria suku Tuareg sangat terkenal dengan penutup kepala dan cadar biru
indigonya.
Tak hanya itu, pendapat perempuan suku Tuareg juga dianggap
sangat penting. Mereka biasanya dimintai pendapat oleh anak laki-laki atau
suaminya.
"Secara tradisional di suku Tuareg, para pria adalah
bagian dari kelompok perempuan, bukan sebaliknya," ungkap Henrietta
Butler, fotografer yang mengikuti suku Tuareg sejak 2001 seperti dikutip dari
The Nation.