Mulanya, kapal ini dibangun pada 1664-1665 oleh rancangan Shipbuilder Salomon Jansz van den Tempel untuk keperluan Admiralty of de Maeze di Rotterdam, Belanda.
Dilansir dari laman military-history.fandom.com, De Zeven Provinciën yang menjadi kapal andalan Laksamana Michiel de Ruyter ini berukuran panjang 151 kaki, dengan lebar 40 kaki (12 meter).
Baca Juga:
2 Personel Polres Merangin Curahkan Prestasi Pada Kejuaraan Dandim Cup 0416 Bute Shokaido Open - Festival Sesumatra 2024
Di dek bawah, kapal ini dipersenjatai 12 36-pdrs dan 16 24-pdrs, serta 14 18-pdrs dan 12 12-pdrs di dek atas.
Pun terdapat 76 senjata rakit tambahan sebagai amunisi.
Oleh Laksamana De Ruyter, kapal tersebut digunakannya selama Perang Inggris-Belanda III pada 1672-1673.
Baca Juga:
Residivis Curanmor Berhasil Diringkus Tim Elang Sat Reskrim Polres Merangin, 3 Unit R2 Turut Disita
Kapal ini bertugas melawan armada gabungan Inggris dan Perancis dalam empat kali pertempuran besar.
Saat pertempuran Barfleur dan La Hogue tahun 1692, kapal itu sempat rusak parah tetapi berhasil diperbaiki kembali.
Tercatat dalam sebuah artikel berjudul “Karena Seven Proviencien dan Ordonansi Golongan Belanda Tjemas dan Beraksi” dalam koran Medan Ra’jat edisi 4 Februari 1933, kapal ini pernah dikuasai oleh prajurit laut Indonesia.