Di lahan yang didominasi komoditas hortikultura, yakni sayuran, dia memanfaatkan smart farming untuk irigasi serta pemupukan.
“Petani muda itu harus tanggap dan peka terhadap perkembangan, dengan pemanfaatan smart farming berupa smart irrigation yang dikendalikan Android, sistem operasi smartphone kami menjadwalkan dengan tepat kapan tanaman perlu disiram dan berapa banyak air yang dibutuhkan tanaman," katanya.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
"Tentu ini sangat menekan biaya produksi karena tidak akan banyak air yang terbuang dan seluruh tanaman mendapatkan air tepat dengan kebutuhannya. Dengan otomatisasi irigasi dapat menghemat waktu dan tentunya menghemat biaya upah pekerja. Kami juga memanfaatkan smart farming untuk pemupukan. Tentunya dengan pemupukan yang tepat dan berimbang produktivitas hasil pertanian pun meningkat dengan kualitas yang baik pula,” kata Bli Agung, yang kembali dikukuhkan menjadi Duta Petani Milenial (DPM) Kementerian Pertanian pada tahun 2021 lalu.
Ketika ditanya kiat sukses dalam mengembangkan usaha, dia memaparkan 5K menjadi kunci usaha yang dipegang teguh.
“K yang pertama adalah komitmen. Dalam mengembangkan usaha, kita harus berkomitmen jangan mudah menyerah dan fokus pada usaha yang ditekuni. K yang kedua adalah komunitas. Petani sukses tak berdiri sendiri, dapat tergabung dalam poktan/gapoktan maupun Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA). K yang ketiga adalah Kolaborasi. Setelah kita berkomunitas, kita harus berkolaborasi menggabungkan sumberdaya serta potensi yang kita miliki dengan komunitas kita, bahkan berkolaborasi dengan dunia usaha atau dunia Industri lainnya," jelasnya.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Menurutnya, kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga serta Perbankan pun sangat perlu dilakukan.
“Intinya kita tidak bisa berdiri dan sukses tanpa kolaborasi. K yang keempat adalah Kontribusi. Dalam mengembangkan usaha, kita juga harus berkontribusi dengan sekitar. Lakukan pemberdayaan dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam usaha kita, dan yang tak kalah penting adalah berkontribusi terhadap alam. Dalam mengembangkan usaha kita tetap harus menjaga keseimbangan serta kelestarian alam kita dengan menerapkan nature farming, gunakan pupuk dan pestisida alami. Dan K yang terakhir adalah Keren," sambungnya.
Dia menambahkan, menjadi petani muda harus keren dalam mengembangkan sektor pertanian, yakni memanfaatkan teknologi smart farming, memanfaatkan media sosial dalam menjaring pasar dan tentunya harus keren dalam berpikir.