Menurut Aru, lamanya proses pencernaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya metode penggorengan yang membuat mi instan mengandung lemak tinggi.
Kandungan lemak jenuh yang tinggi tersebut dapat memperlambat pergerakan makanan di lambung.
Baca Juga:
Residu Etilen Oksida Picu Penarikan Indomie di Taiwan, Begini Respons BPOM
Selain itu, bahan pengawet yang umum ditemukan dalam mi instan juga membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Bahan pengawet membuat tekstur mi instan lebih keras sehingga tidak mudah terurai di dalam sistem pencernaan.
Sebaliknya, mi segar atau mi yang dibuat tanpa pengawet cenderung lebih mudah hancur dan lebih cepat dicerna oleh tubuh.
Baca Juga:
Jangan Asal Makan Mi Instan, Begini Cara Aman Menurut Pakar
Rendahnya kandungan serat pada mi instan juga turut memperlambat kerja usus.
Kondisi tersebut menyebabkan makanan bertahan lebih lama di saluran pencernaan sebelum dikeluarkan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.