India diperkirakan memiliki sekitar dua juta orang transgender, meskipun para aktivis mengatakan jumlahnya lebih tinggi. Pada 2014, Mahkamah Agung India memutuskan bahwa mereka memiliki hak yang sama dengan orang lain.
Namun, mereka masih kesulitan untuk mengakses pendidikan dan perawatan kesehatan, dan kerap menghadapi prasangka dan stigma.
Baca Juga:
Kemendag Ajak Pelaku Usaha India Perkuat Hubungan Dagang dengan Indonesia
Ketika Paval dan Zahad bertemu tiga tahun lalu, mereka berdua terasing dari keluarga mereka.
"Saya berasal dari keluarga Muslim konservatif yang tidak pernah mengizinkan saya belajar tarian klasik," kata Paval. "(Orangtua saya) ortodoks sampai-sampai mereka biasa memotong rambut saya supaya saya tidak menari."
Paval berkata dia meninggalkan rumah untuk berpartisipasi dalam festival pemuda dan tidak pernah kembali.
Baca Juga:
India Lepas Air Bendungan, Pakistan Amankan Warga dari Potensi Banjir Bes
Dia belajar menari di pusat komunitas transgender. Dia sekarang mengajarkannya kepada siswa di Distrik Kozhikode.
Zahad, yang terlatih sebagai akuntan, berasal dari keluarga Kristen dari komunitas nelayan di Kota Thiruvananthapuram. Dia saat ini bekerja di supermarket.
Dia telah meninggalkan keluarganya setelah membuka identitasnya sebagai transgender kepada mereka. Tetapi setelah dia hamil, keluarganya telah menerima pasangan itu dan mendukung.